Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekeringan di Ogan Ilir, Sungai Kering Kerontang

Kompas.com - 26/10/2015, 11:17 WIB
Kontributor Ogan Komering Ilir, Amriza Nursatria

Penulis

INDRALAYA, KOMPAS.com - Kekeringan yang melanda Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan bertambah parah. Hujan yang tidak turun sejak beberapa bulan belakangan membuat sungai-sungai mengering.

Padahal sungai merupakan sumber air utama bagi sebagian besar warga Ogan Ilir.

Karena sungai mengering, warga kesulitan mendapat air bersih untuk mandi, cuci dan memasak.

Di sepanjang sisi jalan lintas timur (jalintim) Palembang-Ogan Ilir yang masuk dalam wilayah Pemulutan Barat, sungai kecil yang biasanya penuh berisi air saat ini kering kerontang. Yang tersisa hanya sedikit air kotor dan tidak layak lagi dimanfaatkan.

Bahkan ada warga sampai harus mengurung air yang tersisa dengan jaring agar tidak dimasuki bebek atau binatang lainnya supaya bisa dimanfaatkan.

Keringnya sungai juga membuat perahu yang biasanya digunakan warga untuk menyeberang atau mencari ikan terdampar tak terpakai.

Rustam Effendi, warga setempat, mengatakan, kemarau panjang membuat mereka kesulitan mendapat air bersih. Untuk mengatasi kesulitan tersebut, warga terpaksa membangun sumur bor senilai Rp 5 juta dengan cara patungan.

Jumlah yang cukup besar bagi warga yang berpenghasilan tidak tetap. Namun jika tidak begitu warga harus rela berjalan sejauh 1 kilo meter untuk memperoleh air bersih.

“Terpaksa bangun sumur bor pak di sini, bapak lihat sendiri sungai sudah kering seperti ini, kalau tidak kami harus berjalan kaki sejauh 1 kilo meter setiap hari untuk mendapat ari bersih,” katanya.

Sementara itu, untuk air minum, warga membeli air galon isi ulang.

"Harga per galon Rp 3.500 sehari habis satu setengah galon,” tambahnya.

Rustam berharap, pihak pemerintah dapat segera membangun instalasi air bersih di daerahnya agar mereka tidak lagi kesulitan air bersih jika terjadi kemarau panjang seperti tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com