Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Kering, Damkar Cirebon Jinakkan Api dengan Air Kolam Renang

Kompas.com - 11/10/2015, 20:22 WIB
Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com - Petugas Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, kesulitan memadamkan api yang melahap sebagian besar Pasar Junjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.

Sebagian api masih menyala hingga minggu siang, sekitar pukul 10.00 WIB (11/10/2015). Minimnya debit air, dan jauhnya lokasi hidran membuat petugas kesulitan mendapatkan pasokan air.

Suwandi, Komandan Regu (Danru) Damkar Pos Kecamatan Weru, menyebutkan, proses pemadaman berlangsung cukup lama mencapai lebih dari enam jam. Api berkobar dan melahap pasa tradisional ini sejak Minggu dini hari sekitar pukul 00.00 WIB. Hingga pukul 08.00 WIB, masih terdapat sebagian yang menyala.

Suwandi juga memastikan, pihaknya sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memadamkan seluruh titik api yang membakar areal ini. Pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah pos yang berada di Kabupaten Cirebon, antara lain: Pos Palimanan, Pos Weru, Pos Cirebon Utara, Pos Sindang Laut, dan Pos Arjawinangun.

“Berulang kali, tapi kalau tanya jumlah unit, seluruhnya ada sekitar 10 unit mobil bantuan beberapa pihak,” jelasnya di tengah aktifitas pemadaman.

Meski sudah banyak yang membantu, Suwandi bersama tim, juga tidak dapat memadamkan api dengan cepat. Hal tersebut terjadi lantaran, pasokan air sangat minim, dan juga lokasi hidran cukup jauh. Musim kemarau panjang, membuat sejumlah air di sungai besar sekitar pasar Junjang kering kerontang.

“Hidran yang paling terdekat itu di Palimanan, dan jaraknya lebih dari sekitar tiga kilometer. Untung pemilik kolam renang yang di jalan Pantura mau memberikan airnya untuk kami. Jadi sedikit tertolong dari air kolam berenang,” ungkapnya.

Dalam pemadaman pasar tersebut, petugas kesulitan menjangkau lantaran sebagian besar atap kios runtuh dan menutupi jalan pasar yang sempit. Hingga saat ini, para korban yang merupakan pedagang pasar tradisional menyebut, kebakaran melahap sekitar 200 kios.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com