Sekolah Ini Berutang Agar Muridnya Tidak Belajar di Lantai

NUNUKAN, KOMPAS.com - Demi sejumlah siswanya tidak belajar di lantai, Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Nunukan Selatan Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara ini rela berutang kursi kepada rekanan. Kepala Sekolah SMU N 1 Nusa Suwarno mengatakan, pengadaan 140 buah kursi selain untuk memenuhi kekurangan kursi di satu kelas 10 sebanyak 37 kursi, juga untuk mengganti kursi yang rusak.

Dia mengaku karena dana BOS belum turun, pengadaan kursi yang menelan anggaran lebih dari 10 juta tersebut terpaksa pihaknya berutang kepada rekanan.

"Sejak diberitakan anak didik kami belajar melantai, dua hari kemudian kami mendatangkan kursi untuk mereka. Karena dana BOS belum cair terpaksa kami ngutang kepada rekanan," ujar Suwarno, Rabu (17/09/2015).

Sebelumnya 37 siswa di kelas 10 SMUN 1 Nusa terpaksa belajar melantai karena kekurangan kursi. Selain kekurangan kursi, ruangan yang mereka tempati belajar dulunya adalah bekas gudang juga hanya berlantai semen.

Agar nyaman belajar, orang tua siswa setuju urunan untuk memasang keramik di ruang kelas tersebut.

"Dulunya memang gudang, kemudian dipakai untuk ruang perpustakaan. Karena kita kekurangan RKB kita pakai ruangan itu," imbuh Suwarno.

Sebelumnya beberapa sekolah menengah umum negeri di kabupaten NUnukan terpaksa menerima siswa titipan para pejabat dalam penerimaan siswa baru tahun 2015. Mereka terpaksa menerima siswa di luar jumlah ketersediaan RKB karena hal tersebut merupakan instruksi langsung Bupati Nunukan.

Akibat kelebihan siswa, pihak SMU Negeri 1 Nunukan terpaksa mengadakan proses belajar mengajar di aula sekolah. Sementara di SMUN 1 Nunukan Selatan satu kelas terpaksa belajar melantai di gudang sekolah.