Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asap Pekat Masuk ke Ruang Kelas, Belasan Siswa di Pontianak Pingsan

Kompas.com - 16/09/2015, 19:54 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Kabut asap yang menyelimuti kota Pontianak yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan mengakibatkan belasan siswa SMA pingsan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, Rabu (16/9/2015). Belasan siswa yang pingsan tersebut merupakan siswa SMK Negeri 5 dan MAN 2 Pontianak.

Salah seorang korban, Lady Planeta, siswa kelas 11 SMKN 5 Pontianak mengungkapkan, saat masuk sekolah pukul 08.00 WIB asap sudah terlihat tebal. Namun sekitar 20 menit kemudian asap semakin pekat hingga masuk ke ruang kelas. Saat itulah teman-teman Lady satu persatu jatuh pingsan.

"Sebelum pingsan mereka juga keluhkan sakit tenggorokan, kemudian batuk dan sesak nafas. Pada jam 08.30 udara sudah mulai panas, asap masuk ke kelas terus (teman-teman) pada pingsan," ungkap Lady, Rabu (16/9/2015).

Lady menambahkan, dirinya bersama belasan siswa lainnya langsung dilarikan ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo untuk mendapat perawatan. Padahal, kata Lady, dia beserta teman lainnya telah menggunakan masker, namun asap pekat memang sangat mengganggu proses belajar mengajar.

"Yang pingsan dari beberapa kelas, ada kelas X dan kelas XI, kita sudah gunakan masker, tapi asap memang tebal," kata Lady.

Sementara itu, Salasiah, seorang guru MAN 2 Pontianak mengatakan, di sekolahnya terdapat empat siswa yang merasakan sesak nafas hingga pingsan. Dua siswa ditangani UKS, sedangkan dua lainnya dilarikan ke RS Bhayangkara Anton Soedjarwo lantaran mengalami sesak napas akut.

"Siswa MAN 2 ada empat orang, dibawa ke rumah sakit 2 siswa, dua lainnya di tangani UKS, mereka alami sesak nafas padahal tidak punya riwayat penyakit itu," ujar Salasiah.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Pontianak Handanu mengatakan, belasan siswa yang dibawa ke RS Bhayangkara tersebut telah diperiksa dan hasilnya mereka terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

"Ini ada 12 siswa berdasarkan data yang kita terima, anak-anak ini terkena ISPA, dengan keluhan, batuk, sesak dan sakit tenggorokan," jelas Handanu.

Handanu menambahkan, ada beberapa faktor yang menyebabkan belasan siswa tersebut pingsan. Beberapa siswa yang pingsan tersebut, jelas Handanu, bukan disebabkan karena kurangnya oksigen, namun faktor psikologis dan sugesti setelah melihat kondisi akibat kabut asap.

"Mereka pingsan bukan karena kekurangan oksigen, tapi faktor psikologis. Jadi pingsannya seolah massal, melihat yang lain sesak (napas) ikut sesak. Tapi untuk yang mengalami batuk, sakit tenggorokan, sesak nafas itu benar-benar karena ISPA," papar Handanu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com