Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Pamekasan Heran Satu Kecamatan Jadi Tempat Prostitusi

Kompas.com - 08/07/2015, 16:19 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com - Bupati Pamekasan, Jawa Timur, Achmad Syafii, mengaku geram dengan semakin meningkatnya praktik "esek-esek" dan prostitusi di wilayahnya. Bahkan, satu kecamatan yakni Kecamatan Pademawu dianggap menjadi sarang praktik esek-esek dan prostitusi.

Praktek tersebut tidak hanya dilakukan dengan terang-terangan di tempat umum, tetapi juga melalui online. Syafii mengaku heran dengan adanya laporan praktik prostitusi tersebut dari para stafnya. Pasalnya, Kabupaten Pamekasan sudah 13 tahun lalu mencanangkan sebagai daerah yang menerapkan Gerbang Salam (gerakan pembangunan masyarakat islami).

“Berbagai upaya sudah dilakukan oleh pemerintah untuk memberantas esek-esek dan prostitusi, namun tetap saja ada, bahkan semakin meningkat. Salah satu yang menjadi sarangnya di Kecamatan Pademawu,” ujarnya beberapa waktu lalu di Kecamatan Pademawu, saat Safari Ramadhan.

Praktik prostitusi banyak dilakukan di tempat-tempat kos yang rata-rata berada di Kecamatan Pademawu. Oleh sebab itu, pihaknya mengajak masyarakat dan tokoh masyarkat serta alim ulama untuk bersama-sama memberantasnya. Tanpa peran serta mereka, pihaknya yakin pemerintah tidak akan maksimal memberantas praktik prostitusi.

Dalam beberapa kasus penangkapan pasangan mesum oleh Polisi Pamong Praja Pamekasan, banyak ditemukan di tempat kos di Kecamatan Pademawu. Pasangan mesum itu tidak hanya dari kalangan orang dewasa, tetapi juga dari remaja dan siswa.

“Kebanyakan kasus pasangan mesum di kamar kos terjadi di wilayah Kecamatan Pademawu karena tempat kos di sana paling banyak,” ungkap Kepala Seksi Penyidikan dan Penindakan Pol PP Pamekasan, Yusuf Wibiseno, Rabu (8/7/2015).

Selain Kecamatan Pademawu, di Kecamatan Proppo juga menjadi sarang peredaran sabu-sabu. Kejadian penyanderaan seorang anak terhadap ayahnya pada pertengahan Februari 2015 lalu, banyak mendapat perhatian masyarakat. Sebab, pelakunya sedang berada dalam pengaruh sabu-sabu.

Kejadian terakhir di Kecamatan Proppo, pada pertengahan Mei kemarin, bandar sabu atas nama Safakih (43) ditangkap Polres Pamekasan setelah menjadi target operasional selama tiga tahun.

“Saya mengimbau seluruh masyarakat agar waspada terhadap pengaruh sabu-sabu. Sebab ancamannya adalah generasi masa depan. Saya menduga ada unsur kesengajaan sabu-sabu gencar masuk ke Indonesia agar di masa depan generasi kita menjadi generasi yang malas dan tidak berkualitas,” tandasnya.

Berdasarkan catatan Satreskoba Polres Pamekasan, tahun ini tren pelanggaran penggunaan sabu-sabu meningkat jika dibandingkan tahun 2014 kemarin. Sepanjang tahun 2014, ada 24 kasus. Sedangkan tahun 2015 ini hingga bulan Mei sudah mencapai 64 kasus.

“Ada peningkatan kasus pelanggaran penggunaan sabu-sabu di Pamekasan di paruh pertama tahun ini,” ungkap Kepala Satreskoba Polres Pamekasan AKP Sarpan, Rabu (8/7/2015).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com