Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pabrik Beton Milik Jusuf Kalla Dituding Rusak Jalan, Penamaan Jalan Jokowi Batal

Kompas.com - 13/03/2015, 10:40 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Perusahaan milik Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), PT Bumi Sarana Beton, yang berlokasi di Jalan Manunggal 22, Makassar, dituding telah merusak jalan dan lingkungan.

Jalan Manunggal 22, Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, merupakan jalan pintas dan jalan alternatif warga untuk menuju ke tengah Kota Makassar. Namun, kondisi jalan berlumpur, berlubang dalam, dan terendam air. Pengguna jalan pun harus berhati-hati jika melintas di sana.

Tak sedikit pula kendaraan yang mengalami kerusakan saat melintasi jalan itu. Pada malam hari, jalanan di sekitar pabrik beton itu gelap gulita tanpa ada penerangan jalan. Selain itu, lahan kosong di sekitar pabrik menjadi tempat pembuangan sampah. Setiap saat, ada mobil truk atau pikap yang membawa sampah ke lokasi itu.

Selain kendaraan truk ataupun mobil bertonase besar yang merusak jalan, pabrik yang berlokasi di dalam Kota Makassar ini pun mencemari lingkungan. Debu yang muncul dari aktivitas pabrik pembuatan beton ini mencemari lingkungan.

"Sudah 18 tahun pabrik JK ini menyengsarakan warga di sini, Pak. Warga tidak tahumau ke mana mengadu karena kendaraan pabrik merusak jalan, dan debu aktivitas pabrik beterbangan masuk ke dalam rumah. Sudah tidak layak ada pabrik beton di sekitar permukiman warga," kata salah satu penduduk asli Kelurahan Maccini Sombala, Muhammad Arief Pattewakkang, Jumat (13/3/2015).

Arief mengatakan, selama pabrik beton itu berdiri, Jalan Manunggal tidak pernah diperbaiki oleh pihak perusahaan.  "Pernah jalan diperbaiki oleh pemerintah, tetapi cepat sekali rusak. Bagaimana tidak, mobil truk besar berton-ton serta mobil molen pabrik beton melintas. Warga di sini sangat keberatan dengan keberadaan pabrik ini," kata Arief yang mengaku sebagai pendukung Jokowi-JK.

Pada bulan November 2014, Jalan Manunggal 22 pernah diratakan dengan timbunan pengerasan saat Presiden Jokowi berkunjung di Taman Maccini Sombala, dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia.

Hanya, jalan yang sudah diratakan itu tidak diaspal, dan kembali rusak karena dilewati truk. Saat penimbunan dan pengerasan jalan itu, warga sempat ingin mengganti nama jalannya dari Jalan Manunggal 22 menjadi Jalan Jokowi.

Penggantian nama akan diberikan karena jalan tersebut selama puluhan tahun tidak pernah diperbaiki, dan baru diperbaiki saat Presiden ingin berkunjung. "Pas Presiden Jokowi mau datang, Jalan Manunggal 22 langsung ditimbun dan diratakan. Makanya warga sempat berinisiatif mengganti nama jalannya dengan nama Jalan Jokowi. Namun, karena perbaikan itu tidak penuh, dan kendaraan pabrik JK masih merusak jalan, ya penggantian nama Jalan Jokowi dibatalkan," tutur Ridwan, warga lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com