“Ya ini komunitas kami yang rutin melakukan kegiatan tertawa bersama. Terapi ini untuk kesehatan, meningkatkan stamina tubuh yang sakit dan bisa menjaga kestabilan kesehatan kita. Dengan tertawa guka darah ita bisa turun, badan ringan, beban pikiran ringan,” kata Toya, seorang pengurus Bali Happy Movement.
Menurut Toya, penyakit psikosomatik yang merupakan sekumpulan gejala dan tanda penyakit yang dirasakan pada tubuh tetapi disebabkan oleh mental atau pikiran, bisa diatasi dengan terapi tertawa.
Seringkali penderita penyakit psikosomatik sering merasa putus asa dengan berbagai obat yang tak mampu meredakan penyakitnya jika timbul nyeri atau apapun yang berefek pada tubuh.
“Pasien psikosomatik dikenal sebagai pasien pengembara, sering berpindah-pindah dokter hanya untuk menyembuhkan penyakitnya yang ternyata disebabkan oleh mental. Bergembiralah, tertawalah, pasti akan sembuh. Saya sudah membuktikannya, tapi waktu itu saya sakit gula,” tambah dia.
Aksi ini menjadi pusat perhatian bagi warga lainnya yang tidak sadar ikut juga tertawa. Salah satu warga bernama Ayu Kartika mengaku tertarik melihat komunitas ini tertawa bersama.
”Lucu, tapi boleh juga, tertawa itu sehat kan?” kata dia.
Aksi komunitas ini juga menjadi tontotan yang menghibur. Selain tertawa, kegiatan mereka juga diselingi senam dangdut dan musik India.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.