Berdasarkan pantauan Kompas.com, acara yang dipusatkan di Jalan Diponegoro, Ungaran, itu molor hingga tiga jam. Puluhan anak SD Ungaran 01, 03, 06 berseragam terlalu lama menunggu hingga mulai kelaparan. Makanan kecil atau snack yang sudah dibagikan beberapa jam sebelumnya sudah habis.
"Memperingati hari pangan, malah kelaparan," kelakar salah seorang guru saat melihat murid-muridnya saling berebut jajanan tradisional dari sebuah nampan bambu.
Puluhan murid SD tersebut rencananya akan didaulat untuk menyanyikan lagu mars Hari Pangan Sedunia.
"Anak-anak datang jam 10, tapi acara baru dibuka jam 13.00. Selain bosan, anak-anak sudah lapar," ujar guru lainnya.
Meski dihibur dua biduan cantik, namun para siswa SD tetap merasa bosan dan lapar. Apalagi melihat mendung gelap, mereka makin waswas akan turun hujan.
Bupati Semarang, Mundjirin akhirnya datang ke lokasi sekitar pukul 13.00 WIB. Bupati menyempatkan diri bernyanyi dengan anak-anak SD, sebelum berkeliling melihat sajian lomba menu non-beras yang diikuti oleh peserta dari 19 kecamatan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).