Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakai Modus Penerimaan Calon Polisi, Ma Tipu Warga Rp 632 Juta

Kompas.com - 08/09/2014, 22:36 WIB
PALEMBANG, KOMPAS.com - Penipuan bermodus penerimaan anggota Polri diungkap Polda Sumsel. Salah satu pelakunya berinisial Ma kini sudah diamankan oleh Ditreskrimum Polda Sumsel, Senin (8/9/2014).

Atas alasan pemeriksaan, Ma kini belum bisa ditemui. Ia masih diperiksa penyidik secara intensif terkait dugaan tindak pidana yang ia jalani.

Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Djarod Padakova, mengatakan, Ma ditangkap berdasarkan dua laporan di SPKT Mapolda Sumsel, yakni nomor LPB/ 772/IX/2014/SUMSEL dan LPB/ 774/IX/2014/SUMSEL.

Ma yang berasal dari warga sipil sudah meraup keuntungan hingga Rp 632 juta dari tindak pidana penipuan yang ia jalani.

"Kita amankan Ma berdasarkan dari laporan masyarakat terkait penipuan penerimaan anggota Polri. Mereka sudah menyetor sejumlah uang, namun tidak kunjung diterima hingga akhirnya membuat laporan," kata Djarod.

Masih kata Djarod, dalam menjalankan aksinya, Ma seakan-akan bisa membantu masyarakat diterima sebagai anggota Polri. Mulai dari tahapan Brigadir maupun Taruna Akpol, Ma mengaku bisa membuat masyarakat diterima.

Syaratnya, masyarakat harus memberikan sejumlah uang untuk bisa diterima menjadi anggota Polri.

Saat ini, lanjut Djarod, penyidik masih mengambil keterangan terhadap Ma. Diduga kuat, Ma lebih dari satu kali melakukan aksi penipuan ini.

Djarod juga mengimbau kepada masyarakat untuk membuat laporan jika merasa pernah menjadi korban penipuan dari Ma.

"Kita juga mengimbau bahwa tidak ada biaya untuk masuk menjadi anggota Polri. Jangan percaya dengan janji oknum yang bisa membantu memasukkan menjadi anggota Polri, baik Brigadir maupun Akpol," kata djarod.

Sementara itu, salah satu orangtua yang anaknya menjadi korban penipuan ini mengatakan ada dua pelaku yang mengatakan bisa membantu diterima sebagai aggota Polri.

Selain Ma, ada juga Rk. Saat mencoba menghubungi keduanya untuk mengetahui kejelasan penerimaan anggota Polri, Ma dan Rk sudah tidak bisa dihubungi.

"Selain anak saya, setahu saya, banyak korban yang lain," ujarnya tanpa menyebutkan nama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com