Sebanyak 15 grup Hawayan mengambil bagian dalam festival tahunan ini, tak hanya dari Kota Ambon, tetapi juga dari Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah. Penampilan para peserta terasa menghibur karena lagu-lagu yang dibawakan, khas daerah Maluku yang sangat dikenal masyarakat, salah satunya lagu Hohate yang sangat populer itu. Uniknya, pakaian yang dikenakan para peserta saat tampil berciri khas pantai.
Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Ambon, Nus Tiweri, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini bertujuan menjaga dan melestarikan nilai budaya Maluku melalui kesenian.
"Ini merupakan kegiatan tahunan yang kita lakukan untuk melestarikan musik dan kesenian tradisional di daerah ini," ungkap Nus Tiweri, Selasa.
Menurut Nus, kesenian musik tradisional Maluku perlu dilestarikan dan dikembangkan kembali lantaran saat ini banyak dari generasi muda Maluku yang nyaris tidak mengenal kesenian tradisional daerah sendiri.
“Kita berharap dengan kegiatan ini masyarakat khususnya generasi muda dapat mencintai musik tradisional Maluku dan dapat melestarikannya," katanya.
Warga yang menyaksikan festival tersebut mengaku senang dengan kegiatan ini karena festival tersebut sangat kental dengan budaya Maluku. Menurut salah seorang warga, Frangky Wattimena, kegiatan ini harus terus didukung oleh pemerintah daerah agar pelestarian musik tradisional Maluku terus terjaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.