Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digusur Mendadak, Warga Semarang Adukan PT KAI ke Dewan

Kompas.com - 25/08/2014, 16:46 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Reaktivasi jalur kereta api heritage Kedungjati-Ambarawa, Jawa Tengah mulai menuai protes. Belasan warga sekitar pasar Bringin, mendatangi kantor DPRD Kabupaten Semarang, Senin (25/8/2014) siang.

Mereka mengadukan ihwal perintah pembongkaran bangunan rumah dan toko oleh PT Kereta Api Indonesia (KAI). Mereka keberatan dengan rencana ini, karena berdasarkan sosialisasi yang dilakukan PT KAI pada bulan Juni 2014 lalu, tanah dan bangunan yang akan dibongkar hanya yang berada di jarak 6 meter dan 12 meter dari as rel kereta.

"Saat kami tanyakan ke kantor KAI di Jalan MH Thamrin, Semarang, pihak KAI yang diwakili Eman Sulaiman menyatakan bahwa reaktivasi rel hanya dilakukan pada jarak 6 meter untuk jalur lambat sampai 12 meter untak jalur cepat," kata Mamik Triyatno (47), warga Kelurahan Bringin.

Saat itu, setelah mendapat penjelasan langsung dari PT KAI, lanjut Mamik, warga merasa lega, karena rumah mereka berada di jarak antara 20-25 meter dari as rel kereta, sehingga tidak masuk ke ketentuan yang akan dibongkar.

Namun, beberapa waktu lalu warga mendapat peringatan bahwa mereka diharuskan membuka rekening tabungan. Pihak PT KAI akan membagikan ongkos bongkar bangunan melalui rekening yang sudah ditentukan.

"Jika tidak bikin (rekening) maka kami tidak mendapat ongkos bongkar dan bangunan kami akan dibongkar pada Rabu ini," ungkap Mamik.

Warga menganggap PT KAI plin-plan. Karena sejak awal tidak mendapat penjelasan yang gamblang soal batasan rumah yang harus dibongkar. Mereka juga mengaku belum siap jika tempat tinggalnya dibongkar.

"Padahal saat di Semarang kami diberitahu (bangunan) tidak akan dibongkar. Tapi mengapa kini ada rencana akan dibongkar. Jelas ini sangat mendadak," ujar Mamik yang telah menempati rumahnya sejak 47 tahun yang lalu.

Menurut Mamik, ia dan belasan warga lainnya tidak akan menghalangi program pembangunan pemerintah. Namun, semestinya ada sosialisasi yang jelas kepada warga agar mereka dapat mempersiapkan diri.

"Hingga saat ini pun mana saja yang terkena reaktivasi kami juga tidak tahu. Bagaimana nasib keluarga dan usaha kami. Jelas tidak bisa secepat ini kami pindah," keluhnya pada anggota DPRD Kabupaten Semarang.

Menanggapi keluhan warga Bringin ini, legislator PDIP, Bambang Kusriyanto menyatakan dewan akan segera memfasilitasi pertemuan dengan PT KAI, sehingga permasalahan menjadi jelas dan masyarakat tidak dirugikan. "Secepatnya akan kami panggil PT KAI untuk menjelaskan," kata Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com