Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Pemicu Kerusuhan Warga di Lampung

Kompas.com - 31/07/2014, 21:16 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

TANGGAMUS, KOMPAS.com — Keributan antarwarga disinyalir dipicu oleh lalainya aparat penegak hukum dalam menuntaskan kasus begal yang merajalela di Tanggamus, Lampung.

Menurut keterangan warga Pekon Sukaraja, Kabupaten Tanggamus, Lampung, yang enggan disebut namanya, kepada Kompas.com, Kamis (31/7/2014), kehilangan motor terjadi hampir setiap hari di kampungnya. "Wah di sini hampir setiap hari ada pencurian motor," kata dia.

Saat ditanya apakah ada tindakan hukum dari aparat kepolisian, warga menurut dia sudah bosan mengadu karena tidak pernah ada tindakan konkret.

"Kalau soal lapor polisi, sudah sering. Ya tetapi tidak pernah ada tindakan, tetap saja begal itu berkeliaran," kata dia.

Dia menilai, insiden pengeroyokan pelaku begal hingga tewas pada Rabu malam kemarin merupakan akumulasi kekesalan warga terhadap pelaku begal.

Hal itu dibenarkan Kepala Camat Semaka Herman. Menurut Herman, selama dia menjabat sebagai camat di sana, sudah ada tiga pelaku begal yang tewas karena dihakimi warga. "Memang pelaku begal sudah keterlaluan, makanya warga mungkin geram terhadap pelaku pembegalan," ujar Herman.

Sebelumnya, Pekon Sukaraja, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, diserang ribuan warga yang berasal dari empat pekon (wilayah administratif kabupaten), yakni Pekon Karang Agung, Padawaras, Way Kerap, dan Bandar Negeri Semoung.

Kejadian itu bermula dari pencurian sepeda motor di sebuah masjid di Pekon Tugu Papak. Namun, saat melakukan aksi pencurian, pelaku ketahuan dan dikejar, lalu dipukuli oleh massa hingga Pekon Sukaraja.

Pada saat bersamaan, di Pekon Sukaraja ada seorang pemuda telanjang dada mendorong sepeda motor. Pemuda itu lantas dikira sebagai teman pelaku pencurian motor sehingga kemudian dihajar massa hingga mengalami luka berat.

Tak terima perlakuan dengan itu, ribuan warga melesak masuk ke Pekon Sukaraja. Mereka mengamuk, merusak 10 rumah, membakar sejumlah motor, dan ada pula yang melakukan penjarahan.

Menurut catatan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, 39 rumah rusak dengan 10 di antaranya rusak parah. Tiga mobil dan empat motor dibakar, sementara enam motor dijarah massa.

Kini, kondisi sudah kondusif. Aparat kepolisian berjaga-jaga di lokasi penyerangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com