Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Bireuen, Abdullah mengatakan, pihaknya sudah turun ke sekolah dimaksud untuk melakukan penelusuran terkait kasus kekerasan seksual tersebut. Sejauh ini, kata dia, memang peristiwa itu terjadi, namun sudah dicarikan solusi agar kasus itu tidak berlarut-larut.
Sejauh ini Abdullah mengakui Disdik belum memberikan sanksi kepada kepala sekolah tempat korban belajar. Disdik hanya memperketat pengawasan kepada para korban agar tidak didekati kembali oleh para pelaku.
"Kalau pengawasan ketat kita lakukan kendati mereka masih berada dalam satu kelas. Tiap jam belajar dan istirahat pelaku dan korban diawasi bergilir oleh pihak sekolah," tambahnya.
Selain itu, kata Abdullah, pihaknya juga berupaya untuk menjembatani pihak keluarga korban dengan pelaku dalam menyelesaikan masalah tersebut. Menurut dia, keluarga korban belum bisa menerima penyelesaian jika hanya ganti rugi dalam jumlah sedikit, yakni 10 juta. Keluarga korban menginginkan lebih dari Rp 10 juta. Namun keluarga pelaku tidak sanggup memenuhinya karena mengingat ekonomi keluarga mereka pas-pasan.
"Kita inginkan jalan damai untuk penyelesaian kasus ini karena baik pelaku maupun para korban masih ada sangkut paut keluarga dan sekampung,” kata Abdullah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.