Saat 2 Bocah SD Dicabuli Temannya, Para Guru Sedang Berada di Ruangan

Kabid Pendidikan Dasar Disdik Bireuen, Abdullah, mengatakan, kepala sekolah tersebut mengakui adanya kejadian tersebut yang terjadi, 7 Mei lalu, sekira pukul 10.30 Wib atau pada jam istirahat.

”Dari keterangan kasek memang saat kejadian berlangsung para guru dan dirinya sendiri sedang berada di ruang guru karena ada kunjungan pengawas," kata Abdullah, Jumat (23/5/2014) siang.

Abdullah mengatakan, pihaknya baru mengetahui kejadian tersebut karena pihak sekolah tak pernah melaporkan kejadian itu sebelumnya. Begitu pula UPTD Peusangan.

Namun, setelah pemanggilan kemarin, pihak sekolah bersama komite dan UPTD setempat berjanji untuk mendatangi keluarga korban.

"Setelah kejadian pun pihak sekolah tidak tahu, tepat pada hari Senin (12/5/2014), setelah upacara bendera tiba-tiba keluarga korban datang ke sekolah mengambil anak mereka untuk dibawa melapor ke Polres Bireuen," tambah Abdullah.

Sejauh ini, baik pihak sekolah maupun keluarga pelaku dan keluarga korban belum diajak duduk bersama untuk berbicara.

Disdik sudah mewanti-wanti agar para pelaku maupun korban yang sudah kembali bersekolah tetap dalam pengawasan sekolah agar kejadian memalukan itu tidak terulang kembali.

”Kita sudah minta agar pengawasan terhadap pelaku dan korban maupun murid lainnya diperketat. Besok pagi kita rencanakan datang ke sekolah untuk mengetahui secara persis bagaimana kejadian tersebut,” tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, lima bocah kelas IV di salah satu SDN di Kabupaten Bireuen, Aceh, melakukan aksi pencabulan terhadap dua teman sekelasnya sehingga mengakibatkan salah satu korban pingsan.

Para pelaku dan dua korban adalah sama-sama murid kelas IV di salah satu SDN di Peusangan Selatan. Aksi itu dilakukan di ruang kelas sekolah mereka saat jam istirahat.

Kendati kejadian itu dialami kedua korban pada Rabu (7/5/2014) lalu, pihak korban baru melaporkannya kepada polisi pada Senin (12/5/2014) ke Mapolres Bireuen.