Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani Tebu: Presiden Mendatang Jangan Mudah Lakukan Impor

Kompas.com - 19/05/2014, 20:37 WIB
Kontributor Jember, Ahmad Winarno

Penulis

JEMBER, KOMPAS.com - Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) berharap agar Presiden Republik Indonesia periode 2014- 2019 harus memiliki konsep ketahanan pangan. Saat ini, kondisi pertanian Indonesia sedang terpuruk, terbukti dengan membanjirnya produk- produk impor pertanian di pasar.

“Presiden yang baru harus memiliki konsep ketahanan pangan, jangan sampai memiliki konsep ketersediaan pangan. Kalau konsepnya ketersediaan pangan, hasilnya seperti ini. Jika stok di dalam negeri menipis, maka dengan mudahnya akan melakukan impor,” ujar Ketua APTRI, Arum Sabil, kepada Kompas.com, Senin (19/5/2014).

Saat ini, lanjut Arum, petani di Indonesia terutama petani tebu benar-benar terpuruk. Kebijakan impor pemerintah sangat memberatkan bagi petani.

“Saat ini gula impor yang masuk sangat berlebihan, kami para petani sangat dirugikan dengan kebijakan tersebut. Untuk itu, presiden mendatang harus memiliki orientasi untuk melakukan pemberdayaan terhadap petani, dan memiliki komitmen yang kuat untuk berpihak terhadap petani,” keluhnya.

Arum mengaku, sejauh ini pihaknya belum memutuskan siapa calon presiden dan wakil presiden yang akan didukung pada pemilu presiden mendatang.

“Kami akan lihat dulu visi dan misinya. Kami akan catat, kami akan rekam, dan akan kami dokumentasikan visi misinya nanti. Sekarang kan baru deklarasi, jadi kami akan pelajari dulu seperti apa komitmen mereka terhadap dunia pertanian,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com