Hingga Rabu malam, para orang tua mahasiswa yang terluka akibat tawuran itu masih terus berdatangan ke instalasi gawat darurat Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang. Setidaknya 13 mahasiswa dilarikan ke sana dan menjelang tengah malam baru satu orang diizinkan pulang.
"Saya tadi kena batu di bagian pantat, entah siapa yang melempar. Situasi kacau sekali, polisi menembakan gas air mata dan tak segan memukul massa untuk membubarkan (tawuran)," cerita salah satu mahasiswa, Onjong.
Tawuran antar-mahasiswa ini pecah Rabu siang. Terjadi aksi lempar batu dan pembakaran gedung Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi. Sedikitnya 30 ruangan di fakultas ini terbakar sebagai akibatnya.
Pelaksana Tugas Rektor Universitas Sam Ratulangi, Musliar Kasim, mengumumkan perguruan tinggi ini diliburkan selama sepekan karena insiden ini. Dia mengumumkan kebijakan tersebut saat datang ke lokasi tawuran.
Dari informasi yang dihimpun, hingga malam ini beberapa kelompok mahasiswa masih berjaga di lokasi kampus. Bentrokan yang terjadi tadi merupakan rangkaian aksi unjuk rasa sebelumnya yang menginginkan Rektor Universitas Sam Ratulangi Donald Rumokoy mengundurkan diri.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menerbitkan surat keputusan yang memberhentikan dengan hormat Rumokoy. Semula, Nuh menunjuk wakil Rumokoy, Musliar Kasim sebagai pelaksana tugas Rektor. Namun kubu mahasiswa pro-rektor dari beragam fakultas menolak keputusan itu dan terjadilah bentrok itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.