Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soekarwo: Produk Impor yang Masuk Jatim Harus Distandardisasi

Kompas.com - 06/02/2014, 22:38 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Pemprov Jawa Timur tengah menyusun kebijakan standardisasi produk impor. Selain untuk membentengi serbuan produk impor, standardisasi juga untuk melindungi konsumen masyarakat Jawa Timur.

Menurut Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Jawa Timur adalah daerah potensial pasar impor dari berbagai negara. "Namun, kualitasnya belum tentu bagus dan baik bagi masyarakat Jawa Timur. Karena itu, perlu dibuat standardisasi," katanya seusai membuka rapat pimpinan Kadin Jawa Timur di Surabaya, Kamis (6/2/2014).

Kebijakan itu sekaligus merangsang produk-produk lokal agar mampu bersaing dengan produk impor di pasaran. "Saya yakin produk lokal tidak kalah kualitasnya dengan produk impor. Karena itu, pengusaha lokal harus berani bersaing dengan pengusaha luar negeri dalam hal kualitas produk," tambahnya.

Sebelumnya, kata Soekarwo, pihaknya juga memberlakukan pengetatan bahkan larangan produk impor tertentu, seperti beras. Kata Soekarwo, karena kebijakan larangan beras impor itu, Jawa Timur aman dari serbuan beras Vietnam yang akhir-akhir ini banyak diekspor ke negara-negara lain.

"Produksi beras Jatim selalu surplus, jadi tidak perlu impor dari negara lain," tegas Soekarwo.

Data Badan Pusat Statistik Jatim, selama 2013, nilai impor Jatim mencapai Rp 181,9 triliun. Komposisinya yaitu Rp 151,4 triliun impor bahan baku atau bahan penolong, Rp 16,5 triliun impor barang modal, dan sisanya Rp 13,9 triliun impor barang konsumsi.

Dibandingkan 2012, secara keseluruhan terjadi pertumbuhan 0,49 persen pada nilai impor Jatim. Pada tahun itu, nilai impor Jawa Timur mencapai Rp 181,02 triliun. Komposisinya yaitu Rp 156,1 triliun merupakan impor bahan baku atau bahan penolong, Rp 12,53 impor barang modal, dan Rp 12,37 triliun impor barang konsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com