Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Diminta "Pelototi" Dugaan Korupsi Pertambangan di Jatim

Kompas.com - 06/01/2014, 16:34 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com — Ratusan massa yang mengatasnamakan Paguyuban Arek Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa damai di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (6/1/2014). Mereka mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) turun ke Jawa Timur untuk memantau aksi dugaan korupsi di bidang pertambangan.

Elemen massa ini menilai telah terjadi perampokan besar-besaran sumber daya alam di Jawa Timur, khususnya di sektor pertambangan minyak dan gas, ataupun kehutanan. "Kami minta Pemprov Jatim memberikan data valid kepada KPK untuk membongkar mafia korupsi di bidang pertambangan Jawa Timur," kata salah korlap aksi, Fadli.

Mafia pertambangan itu biasanya membangun kerja sama dengan pihak pemerintah daerah setempat, seperti Husky, CNOOC Madura Ltd, dan sebagainya. "Mereka sama sekali tidak berpihak kepada kepentingan nasional, dan sebaliknya justru merugikan negara dalam jumlah yang sangat besar," tambahnya.

Kata Fadli, pernyataan Ketua KPK Abraham Samad, yang menengarai ada koruptor kelas wahid di Jawa Timur, boleh jadi terkait dengan dugaan korupsi di bidang pertambangan ini. Karena itu, KPK diminta segera turun tangan ke Jawa Timur untuk mengungkap siapa koruptor kelas wahid ini agar tidak meresahkan masyarakat.

Aksi ratusan massa Paguyuban Arek Jawa Timur itu sempat memacetkan arus lalu lintas di kawasan Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, karena massa datang ke lokasi dengan menggunakan puluhan truk dan bus serta motor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com