Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Bantu Dirikan Pusat Pelatihan Pertanian Organik di Siantar

Kompas.com - 26/12/2013, 17:09 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com - Negara Jepang bantu mendirikan pusat pelatihan pertanian organik di Pematangsiantar, Sumatera Utara. Bangunannya telah di Kelurahan Pondok Sayur, Kecamatan Siantar Martoba. Pusat pelatihan ini dikelola oleh Yayasan Bina Insani Pematangsiantar. Luas areal pelatihan sekitar 1 hektar dengan beberapa fasilitas, termasuk gedung pertemuan.

Konsul Jenderal Jepang di Medan, Yuji Hamada saat mengunjungi lokasi mengatakan, proyek ini disepakati pihak Jepang dengan Yayasan Bina Insani pada 20 Februari 2013 melalui program Grant Assistance for Grassroots Human Security Project. Dalam kesepakatan itu, Yayasan Bina Insani menerima hibah sebesar Rp 959 juta. Bantuan tersebut diperuntukkan membangun fasilitas pendukung pusat pelatihan pertanian organik dan penyediaan peralatan pelatihan.

Hamada pada kesempatan tersebut mengatakan, di Sumatera Utara, orang yang belajar mengikuti pelatihan teknik integrasi pertanian tanaman organik di Asian Rural Institute (ARI) Jepang pertama sekali adalah Bupati Serdang Bedagai, Soekirman. "Sejauh ini jumlah peserta yang sudah mengikuti pelatihan mencapai 100 orang," katanya.

Hamada menyebutkan, melalui pusat pelatihan ini, hasil belajar teknologi di pusat pelatihan LSM ARI Jepang dapat disebarkan ke seluruh Indonesia. Konsep ini disebut kerja sama people to people.

"Mulai awal 2014, di pusat pelatihan ini bisa dilatih para pimpinan kelompok tani atau penyuluh. Indonesia, umumnya dan Sumatera Utara secara khusus, diharapkan para petaninya bisa mandiri dan kehidupannya bisa lebih sejahtera," ujarnya.

Ketua Pembina Yayasan Bina Insani, Dr Sarmedi Purba menyatakan, di pusat pelatihan ini, para petani bisa belajar teknologi pertanian selama 10 hari, karena para peserta dapat belajar dan berlatih teknik pertanian organik dari instruktur orang Indonesia. Sementara di Jepang, pelatihan serupa akan memakan waktu sampai 10 bulan.

"Kita berharap, pusat pelatihan seperti ini bisa ditiru juga oleh lembaga lain termasuk pemerintah. Tentu kita juga berharap, nantinya pusat pelatihan ini bisa dipakai semua kalangan demi peningkatan pertanian organik di Pematangsiantar dan Sumatera Utara," kata Sarmedi.

Sarmedi berharap, melalui pusat pelatihan ini, ada upaya peningkatan produksi pangan, pengembangan agrobisnis, pengembangan ekobisnis dan energi biogas.

"Diharapkan, revolusi pertanian dapat dimulai dari kerja sama level masyarakat bawah Indonesia-Jepang dengan adanya pusat pelatihan integrasi pertanian organik di Pematangsiantar ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com