Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Nenek Tewas Disengat Ribuan Lebah

Kompas.com - 18/12/2013, 19:29 WIB

INDERALAYA, KOMPAS.com — Berniat mencari buah keramunting di hutan untuk dijual kembali ke pasar kalangan di Desa Tanjung Pinang I, Kecamatan Tanjung Batu, Kabupaten Ogan Ilir (OI), Zubaidah (90), nenek 9 cicit, meninggal dunia seusai disengat lebah tabuhan (tawon kemit) berwarna kuning. Lebah ini biasa hinggap di batang kayu sialang berjarak tidak jauh dari tempat Zubaidah mencari buah keramunting.

Kondisi jasad nenek malang tersebut cukup mengenaskan ketika ditemukan warga desa setempat. Tubuhnya kebiru-biruan. Di sekujur tubuh penuh oleh luka sengatan.

Menurut keterangan anak bungsu korban, M Amin (40), ibunya pergi meninggalkan rumah sejak Senin (16/12/2013) pagi sekitar pukul 09.00 untuk mencari buah keramunting ke tempat yang berjarak lebih kurang sekitar 1 kilometer dari tempat tinggalnya.

Namun, sejak sore menjelang malam hari, ibunya tak kunjung pulang. Keluarga M Amin langsung mencari Zubaidah di beberapa desa.

"Di saat mau pergi mencari buah, ibu saya sempat pamit. Saya tidak begitu khawatir karena ibu saya sudah terbiasa mencari buah keramunting di hutan yang tidak jauh dari rumah," kata M Amin di kediamannya, Rabu (18/12/2013).

Menurutnya, pukul 12.00 siang kemarin hingga Selasa pagi sekitar pukul 10.00, warga Desa Tanjung Pinang I ikut mencari Zubaidah. Warga tiba di sebuah tempat yang banyak ditumbuhi pohon keramunting. Di sana, warga menemukan ribuan lebah mengerubungi sesuatu mirip manusia sedang bersujud.

Setelah didekati warga, yang dikerubungi lebah itu ternyata jasad Zubaidah. Kendati sudah meninggal, Zubaidah masih dikerubuti ribuan lebah.

"Saya ikhlas atas kepergian ibu saya. Memang ibu saya sudah sejak lama bekerja mencari nafkah dengan cara mencari buah keramunting di hutan," ungkap anak bungsu korban, M Amin, yang sehari-hari bekerja sebagai pandai besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com