Guru di Polewali Gelar Aksi Teatrikal Seret Koruptor

Aksi teatrikal ini dilakukan sebelum mereka menggelar Pekan Olahraga dan Seni (Porseni) yang diikuti ribuan guru dari 16 kecamatan di Polewali Mandar. Dalam aksinya, mereka menyeret seseorang berbaju serba hitam dan bertopeng kucing, diarak keliling kota Polewali Mandar. Orang berkostum demikian merupakan simbol koruptor.

"Koruptor" diarak sambil membawa uang dan berjoget. Aksi ini merupakan simbol bahwa meskipun sudah korupsi, namun pelakunya tampak bangga dan senang ditahan KPK. Bahkan, mereka bisa menikmati berbagai fasilitas dan makanan mewah.

“Senang ditahan KPK, tidur nyenyak, fasilitas mewah dan makanan enak,” kata seorang guru yang memerankan koruptor.

Para guru menilai, akar korupsi muncul lantaran kurikulum pendidikan selama puluhan tahun di negeri ini hanya mengasah kemampuan intelektual siswa tanpa membangun karakter bangsa yang jauh lebih penting sebagai bekal pendidikan hidup.

Asnadi, guru senior di Polewali Mandar menilai, bobroknya mental pejabat di negeri ini salah satu pemicunya karena selama puluhan tahun kurikulum pendidikan hanya melahirkan orang pintar yang miskin moral dan karakter. Karenanya, kurikulum 2013 yang akan diberlakukan secara nasional diharapkan bisa memupuk mentalitas dan moral dalam pendidikan tanpa menapikan faktor inteletual.

Peringatan hari guru yang dimeriahkan dengan kegiatan Porseni dari 16 kecamatan tahun ini berbeda dari tahun biasanya yang hanya dirayakan dengan upacara sremonial. Tahun ini berbagai guru dari setiap kecamatan menampilkan beragam atraksi kesenian dan kebudayaan lokal. Selain itu, para guru menggunkana baju seragam layaknya para siswa sekolah.