“Saya tidak tahu awalnya dan tiba-tiba dari arah belakang mobil menghantam hingga saya terkapar di tengah jalan,” terang Zuhri.
Zuhri yang juga dikenal paling humoris di kalangan jurnalis Pamekasan tidak dihiraukan setelah peristiwa kecelakaan itu. Iring-iringan terus melaju cepat. Hanya pengendara roda dua yang tidak ikut dalam iring-iringan jemputan jemaah haji yang membantu membangunkan Zuhri setelah terjatuh.
“Saya heran kenapa yang menabrak saya tidak berhenti. Padahal ia datang menjemput jemaah haji. Tetapi saya tidak mempersoalkan itu,” imbuh Zuhri.
Iring-iringan jemputan kedatangan jemaah haji di Pamekasan memang dilaksanakan dengan meriah dengan kawalan ratusan kendaraan roda dua dan puluhan kendaraan roda empat. Bahkan di antara iring-iringan itu ada juga rombongan musik hadrah. Iring-iringan itu terlihat sangat mengganggu arus lalu lintas sebab para penjemput yang menggunakan roda dua hampir menghabiskan seluruh badan jalan. Di antara mereka ada yang beratraksi di jalan yang bisa membahayakan pengendara lainnya.
“Seharusnya polisi bisa mengawal dan menindak kendaraan yang melanggar aturan. Atau para penjemput jemaah haji itu diatur agar tidak melanggar lalu lintas dan membahayakan pengendara lainnya,” ungkap Zuhri.