Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Murid SD 001 Sebatik Belajar di Kolong Rumah Warga

Kompas.com - 16/10/2013, 11:52 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Proposal untuk pembangunan ruang kelas baru SDN Filial 001 yang berada di wilayah perbatasan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, diabaikan Dinas Pendidikan. Akibatnya, satu kelas di SDN Filial 001 Sebatik terpaksa belajar di kolong rumah warga.

Komisi Pendidikan DPRD Nunukan Hj Fajar Arsidana menyayangkan sikap Kepala Dinas Pendidikan yang kurang peduli dengan keberadaan sekolah tersebut.

“Ini memprihatinkan jika mereka harus belajar di kolong rumah warga. Kami sudah tanya diknas, katanya proposal belum masuk. Padahal menurut kepala sekolah sudah memasukkan proposal dua tahun lalu. Saya masih minta arsip dari SDN Filial 001 Sebatik, belum juga aku dikasih sampai sekarang. Kami akan telusuri di mana sebenarnya proposalnya itu,” ujar Fajar Arsidana, Rabu (16/10/2013).

Kepedulian terhadap kebutuhan ruang kelas SDN Filial 001 Sebatik justru datang dari warga setempat. Salah satu warga menghibahkan sebidang tanah untuk pembangunan kelas baru SDN Filial 001 Sebatik.

“Kepala desa sudah memberikan lahan untuk pembangunan kelas baru itu. Tapi belum ditanggapi dinas. Diknas itu kalau melakukan monitoring dan evaluasi ke kecamatan itu perlu disikapi,” ujar Fajar Arsidana.

Di tengah kurang pekanya Dinas Pendidikan Nunukan terhadap keberadaan SD Filial 001 Sebatik, Diknas Nunukan malah berencana akan merombak total bangunan SMU Negeri 1 Nunukan. Langkah tersebut disayangkan Hj Fajar Arsidana mengingat keberadaan SMU Negeri 1 Nunukan masih bagus.

“Rencana Diknas merombak total SMU Negeri 1 Nunukan dengan mengalokasikan anggaran Rp 40 miliar lebih, itu suatu program yang tidak tepat sasaran. Mengingat masih banyak sekolah-sekolah yang perlu kita benahi. Melihat kondisi SMU Negeri 1 itu bangunannya masih bagus. Sebaiknya kalau ada program diknas dengan kucuran dana sebesar itu, bagaimana kalau kita lirik sekolah yang butuh untuk diperbaiki. Jangan sampai program itu kesannya tidak ada perencanaan,” ujar Fajar Arsidana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com