Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru di Demak Peringati Hari Guru dengan Aksi Teatrikal

Kompas.com - 05/10/2013, 15:12 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis


DEMAK, KOMPAS.com
- Peringatan hari Guru Internasional yang jatuh pada hari ini, Sabtu (5/10/ 2013) ini dirayakan dengan cara berbeda oleh segenap guru dan siswa SMK Negeri 1 Sayung, Demak, Jawa Tengah. Jika biasanya hari guru diperingati dengan upacara dan kegiatan-kegiatan seremonial, tetapi para insan pendidikan SMK 1 Sayung memperingatinya dalam aksi teatrikal.

Pentas teater di panggung terbuka menyajikan sebuah lakon berjudul "Pesan Sang Guru". Aksi tersebut menggambarkan kepongahan seorang guru sertifikasi yang disimbolkan dengan pemain berkostum PSH abu-abu. Sementara guru lain terikat oleh tali temali, terlihat dari ekspresi dan bahasa tubuh, menggambarkan kesengsaraan hidup.

Namun ketika segerombolan anak berkostum putih merah, putih biru dan putih abu-abu mendatanginya, sang guru yang terikat itu segera mengubah ekspresi menjadi berseri-seri ceria sambil memberikan pelajaran kepada para murid.

Pada kesempatan lain, sang guru juga memerankan adegan menghormat dan mencium sang saka merah putih sebagai lambang pengabdian kepada bangsa dan negara. Puncak adegannya adalah saat muncul aktor berbusana wakil rakyat yang segera disembah oleh seluruh guru. Lalu si anggota dewan itu menginjak punggung guru.

Munif SPd, salah seorang guru mengatakan, acara ini mengandung pesan moral terhadap para petinggi yang saat menjelang Pemilu tahun 2014 kerap menggunakan jabatan dan wewenangnya untuk kepentingan politik.

Menurut Gigis Mohamad Afnan MPd, pertunjukan teater dalam peringatan hari guru, dirasa lebih mampu menggugah perhatian pemerintah dibandingkan aksi mogok masal guru yang nantinya akan menghambat proses belajar dan mengajar.

“Aksi teatrikal oleh para guru SMKN 1 Sayung didukung oleh Teater Negara pada hari guru ini, sebagai media untuk menyampaikan pesan kepada pemerintah supaya nasib guru lebih diperhatikan. Karena selama ini masih ada ketimpangan antara guru PNS, sertifikasi dan GTT (Guru Tidak Tetap, red)," Ungkap Gigis.

Gigis juga berharap masyarakat juga tergerak untuk memberikan kontribusi dan apresiasi positif kepada guru yang sudah membimbing dan mendidik putra dan putri bangsa menjadi patriot pembela negara. Selain menuntut perubahan nasib untuk para guru honorer, Gigis juga mengatakan lembaganya selalu siap dengan program-program peningkatan mutu pendidik berupa pendidikan kilat (diklat), workshop, studi banding, dan sebagainya. Sementara itu untuk meningkatakan disiplin dan karakter kepribadian, kata Gigis, para guru dibina secara rutin setiap bulan.

Tegar Aji Saputra, salah satu siswa kelas XII menyatakan, di momen peringatan hari guru ini, ia dan teman-temannya berharap para pendidik meningkatkan kualitas dalam mengajar di sekolah, supaya harapan para siswa memiliki guru yang kreatif, inovatif serta ramah, bisa terwujud sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com