Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Rp 108 Juta Digondol dari Kantor Inspektorat Pemprov Jatim

Kompas.com - 06/09/2013, 22:22 WIB

SIDOARJO, KOMPAS.com -  Kantor Inspektorat Pemerintah Provinsi Jawa Timur di Jalan Raya Juanda, Sidoarjo, dibobol maling, Jumat (6/9/2013). Uang sejumlah Rp 108 juta yang disimpan di dua brankas di ruang bendahara digasak. Kejahatan ini diduga kuat ada kerja sama antara pelaku dengan orang dalam.

Dugaan itu menguat karena kantor itu dijaga tiga petugas Satpol PP Pemprov, namun tidak satupun dari mereka yang disekap ataupun dilukai pelaku. Ketiganya mengaku tidak ada melihat penjahat masuk atau keluar dari kantor. Padahal kantor itu hanya memiliki satu pintu masuk.

Indikasi lainnya, sehari sebelum kejadian, ada petugas Bank Jatim ke Kantor Inspektorat Pemprov Jatim untuk menaruh uang di brankas. Uang tersebut dipakai kegiatan operasional/dinas Kantor Inspektorat ke luar kota. Rupanya, kedatangan petugas bank itu terendus lantas diceritakan ke kalangan penjahat.

Dua brankas yang dijebol pencuri itu masing-masing berisi uang tunai Rp 90 juta dan Rp 13,8 juta. Sedangkan uang Rp 5 juta turut digasak pencuri berjumlah lebih dari dua orang itu terletak di meja bendahara Inspektorat. Uang yang ada itu adalah uang operasional pegawai yang setiap hari melakukan kegiatan di lapangan.

Menurut sumber di kepolisian, pembobolan brankas di Kantor Inspektorat dinilai banyak kejanggalan. Pasalnya, untuk menjebol brankas tidak semudah membuka mencongkel pintu. Selain terbuat dari besi, juga ada trik tertentu untuk menjebol brankas baik itu dengan linggis atau alat berat lainnya. Bahkan untuk menjebol brankas juga memunculkan suara dari dalam ruangan. Jarak pos penjagaan yang dijaga tiga petugas Satpol PP tidak sampai 30 meter.

“Pastinya ada suara. Masak mereka tidak mendengar,” ungkap polisi yang datang ke lokasi kejadian.

Untuk menguak apa yang terjadi di kantor milik Pemprov Jatim itu, tiga anggota Satpol PP yang berjaga malam dibawa ke Polsek Gedangan untuk dimintai keterangan. Mereka adalah Budi Cahyono warga Krian, Parmin warga Trenggalek, kos di Semambung, Kecamatan Gedangan, dan Imam Safi'i warga Tandes Surabaya selaku Kepala Penjagaan.

Informasi  yang diperoleh, penjahat masuk ke Kantor Inspektorat yang berlokasi di Desa Semambung, Kecamatan Gedangan diduga lewat pintu depan atau lompat pagar dan masuk ke lorong sebelah timur. Pasalnya, di sebelah barat (pintu utama) dijaga dua anggota Satpol PP di peos penjagaan. Lantas pelaku menjebol pintu ruang bendahara dengan posisi terkunci. Kerusakan itu terlihat dari bekas congkelan di daun pintu.

Kejadian itu baru diketahui sekitar pukul 06.45 WIB oleh salah seorang petugas cleaning service, Mughis, (32). Musghis melihat ruangan bendahara itu tidak seperti biasanya, karena pintunya rusak dan kondisinya acak-acakan. Dia pun melaporkannya ke Polsek Gedangan.

“Uang itu tidak ditaruh di bank karena setiap hari ada pegawai Inspektorat tugas di luar kantor,” tutur Kapolsek Gedangan Kompol Kamran menirukan pengakuan Syahril, staf Kantor Inspektorat Pemprov Jumat saat diperiksa. (mif)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com