Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendopo Bupati Tasik Dilempar Bom Molotov

Kompas.com - 30/08/2013, 14:50 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Bangunan pendopo Bupati Tasikmalaya, dilempari batu dan bom molotov oleh sekelompok mahasiswa yang menggelar aksi demo, Jumat (30/8/2013). Para pedemo pun menyegel komplek pendopo dan rumah dinas bupati dengan cara mencorat-coret tembok pagar.

Awalnya pendemo menggelar aksi di kantor Wali Kota Tasikmalaya, terkait penyelesaian permasalahan aset antara Kabupaten dan Kota Tasikmalaya yang dinilai lamban. Mereka ditemui oleh Sekda Kota Tasikmalaya.

Namun, mereka tak puas dengan penjelasan Sekda yang mengatakan masalah aset akan diselesaikan sebelum tahun 2014. Puluhan pedemo pun langsung mendatangi komplek pendopo dan rumah dinas bupati yang masih berlokasi di wilayah Kota Tasikmalaya.

Sebelum menyegel kompleks itu, mereka sempat berorasi dengan penjagaan ketat petugas Satpol PP dan kepolisian. Tiba-tiba para pedemo melempari bangunan pendopo dengan batu dan bom molotov. Beruntung aksi itu tak menyebabkan kerusakan, karena langsung dibubarkan oleh petugas penjagaan.

Koordinator aksi, Eki Sirojul Hakim, mengatakan, penyitaan itu dilakukan karena mereka telah bosan dengan berlarut-larutnya permasalahan aset yang diklaim sebagai hak pemerintah kota. Bahkan setelah hampir 12 tahun, belum ada penyelesaian masalah itu.

Menurut mereka, pemerintah kota terkesan membiarkan aset miliknya ditempati bupati. Padahal rumah dinas dan pendopo Bupati Tasikmalaya yang baru telah dibangun di komplek perkantoran di Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

"Mahasiswa Tasikmalaya menyita pendopo Kabupaten Tasikmalaya yang dianggap merupakan aset pemerintah kota," jelas dia di lokasi kejadian.

Sementara itu Sekda Kota Tasikmlaya, Idi S Hidayat menyatakan, pihaknya telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah kabupaten terkait permasalahan aset. Bahkan tanggal 16 Agustus lalu telah ada kesepakatan bahwa permasalahan aset akan diselesaikan sebelum tahun 2014.

"Kita juga berharap penyelesaian aset dapat segera diselesaikan sehingga keharmonisan pemerintahan kota dan kabupaten dapat terjaga dengan baik," ungkap Idi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com