Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dilantik, Janji Kampanye Ganjar Sudah Ditagih

Kompas.com - 22/08/2013, 13:14 WIB
Kontributor Kendal, Slamet Priyatin

Penulis

KENDAL, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah terpilih Ganjar Pranowo yang rencananya akan dilantik pada tanggal 23 Agustus 2013 besok, diminta supaya memenuhi janjinya ketika berkampanye dulu.

Janji itu, di antaranya memberikan Kartu Nelayan kepada para nelayan. Ha itu salah satunya diungkapkan Setiono, seorang nelayan Korowelang Kulon, Kecamatan Cepiring, Kendal, Jawa Tengah.

Sutiono menjelaskan, pernyataan Ganjar akan memberi Kartu Nelayan kepada nelayan, pernah disampaikan oleh kader PDI Perjuangan tersebut, ketika berkampanye di kampung nelayan di Gempolsewu, Kecamatan Rowosari, dan Korowelang Kulon, Kecamatan Cepiring beberapa waktu lalu.

Kartu nelayan itu, aku Setiono, sangat dinantikan oleh para nelayan. Pasalnya, ada jaminan dari pemerintah untuk mendapatkan bahan bakar minyak dengan mudah. Tidak hanya itu, nelayan juga berharap gubernur bisa memberikan bantuan modal ke nelayan kecil agar tetap bisa melaut serta membuka usaha perikanan lainnya.

“Bantuan modal sangat berharga untuk pembelian jaring dan mesin kapal yang harganya mahal. Apalagi saat ini, musim tidak menentu sehingga banyak nelayan yang tidak melaut,” ujarnya.

Di Kabupaten Kendal terdapat, 16 kelompok nelayan, dengan jumlah anggotanya mencapai 18.918 orang. Sedangkan untuk pengusaha dibidang perikanan jumlahnya mencapai 3500 orang.

Terkait dengan hal itu, salah satu tim relawan pemenangan Ganjar dalam Pilgub Jateng, Kelana Siwi meminta janji Ganjar sewaktu kampanye supaya direalisasikan. Di antaranya memberi Kartu Nelayan. Sebab, salah satu program Ganjar tersebut, yang membuat perolehan suara Ganjar terangkat.

“Janji itu harus direalisasikan. Setidaknya tiga bulan setelah dilantik menjadi Gubernur Jawa Tengah,” pinta Kelana.

Kelana menambahkan, apabila janji itu tidak direalisasikan bisa menjadi senjata makan tuan. Ganjar bisa kena gatahnya. Sebab masyarakat tidak akan percaya. “Kemungkinan terburuk, kami akan menggerakkan untuk demo ke provinsi,” tegas Kelana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com