Warga dari berbagai usia berduyun-duyun datang bersama keluarga. Mereka bahkan membawa bekal makanan, seperti sedang berpiknik. Mereka bergerombol di sekitar bandara dan menikmati bekal masing-masing.
Mereka berdiri di sepanjang sisi kanan dan kiri jalan menuju bandara untuk melihat langsung dan mengabadikan pesawat yang lepas landas ataupun mendarat. Mereka tidak memedulikan cuaca yang sangat terik siang tadi.
Sulit membedakan antara calon penumpang dan warga yang datang untuk sekadar menyaksikan langsung bandara pengganti Polonia ini.
Sementara itu, anak-anak menjadikan troli sebagai mainan. Mereka meluncur ke sana kemari dengan kereta pengangkut barang itu layaknya otopet atau mobil-mobilan. Tidak terlihat petugas yang melarang aksi mereka.
Keriuhan suasana itu ditambah dengan banyaknya pedagang makanan dan minuman yang memanfaatkan kesempatan. Di sana-sini pedagang asongan berseliweran menjajakan dagangan, seperti di terminal bus.
Murni, seorang warga Kabupaten Sergai yang datang bersama keluarga dan tetangganya, menggelar tikar di depan pintu masuk kedatangan.
"Kami sedang ada bandara ini. Kami mau lihat langsung pesawat terbang. Selama ini cuma di tv saja. Anak-anak juga senang. Kami rombongan naik sepeda motor, enggak apa-apalah panas-panas, yang penting puas," katanya.
Mereka terlihat tak canggung melahap makanan di antara langkah-langkah kaki orang lalu lalang dan debu sisa-sisa pekerjaan yang belum sepenuhnya dibersihkan. "Masyarakat butuh tempat hiburan. Di sini sepertinya pas," kata Murni lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.