Deddy Mizwar Dikritik soal Syuting, Aher Angkat Bicara

Menurut Heryawan, bisnis sampingan Deddy Mizwar sebagai artis sudah dipolitisasi oleh lawan politiknya.

"Urusan begitu urusan moral, urusan etika. Tolong jangan dipolitisasi. Jangan sampai ini masuk ke ruang politik," kata pria yang akrab disapa Aher saat ditemui di Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (26/6/2013).

Aher menambahkan, saat Dede Yusuf menjabat periode lalu, tidak ada bentuk kritikan dan penolakan terhadapnya. Padahal, kata Aher, Dede Yusuf juga masih terikat kontrak dengan sebuah iklan obat sakit kepala.

Deddy Mizwar saat ini sudah fokus pada peran barunya sebagai orang nomor dua di Jawa Barat. "Bukan double job. Itu iklan-iklan lama. Pak Wagub sudah tidak beriklan lagi hari ini. Sudah tidak lagi syuting iklan, tapi itu adalah iklan yang terkait dengan kontrak-kontrak lama," paparnya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Gerindra dengan tegas mengkritik penghasilan tambahan Deddy Mizwar sebagai entertainer, baik artis sinetron maupun bintang iklan. Menurut Wakil Ketua DPD Gerindra Jabar Sunatra, Deddy Mizwar harus memilih salah satunya.

Sunatra menilai, peran Deddy sebagai artis nantinya malah mengganggu tugasnya sebagai pejabat publik. "Jabatan profesi advokat, termasuk anggota TNI/Polri harus berhenti, bila terpilih jadi pejabat negara. Oleh karena itu, Deddy harus pilih salah satu. Jabatan wagub itu jabatan politik yang diberi mandat oleh rakyat untuk memajukan Jabar," tegasnya.

Selain itu, Sunatra juga mengaku meragukan citra Deddy sebagai seorang negarawan. Sebab, kata dia, seorang negarawan harus mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi dan golongan. "Maka, kalau Deddy akan terus syuting, dia lebih mengutamakan kepentingan pribadi," tegas Sunatra.