Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukungan untuk Kinara Terus Mengalir...

Kompas.com - 15/04/2017, 16:22 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Kinara (4), bocah balita korban selamat dalam pembunuhan satu keluarga di Medan membaik setelah menjalani operasi akibat luka di kepalanya.

Ia dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan, Selasa (11/4/2017), untuk menjalani operasi setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Medan.

"Kondisi pasien saat ini semakin membaik, ditandai dengan respons yang membaik, bicara aktif dan sudah dalam status perawatan biasa. Namun, pasien masih tetap dalam pengawasan ketat pihak kepolisian dan rumah sakit," kata Kepala Subbagian Humas RSUP H Adam Malik Masahadat Ginting melalui Ocha Dorothy, Sabtu (15/4/2017).

(Baca juga: Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Medan Mengaku Dibayar Rp 500.000)

Menurut dia, setelah menjalani operasi di bagian kepalanya pada Rabu (12/4/2017), Kinara dalam keadaan stabil dengan tingkat kesadaran yang semakin baik. Ia juga bisa bernapas tanpa bantuan tabung oksigen.

"Makan seperti biasa, masih diinfus, bicara aktif. Karena masih dalam pengawasan ketat, mohon maaf belum bisa diliput," katanya lagi.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Rina Ginting juga mengatakan hal senada terkait kondisi Kinara.

"Kondisi Kinara pasca-operasi sudah membaik. Sudah masuk ruang perawatan, sudah mau makan dan minum," katanya singkat.

Dukungan mengalir

Dukungan untuk Kinara terus mengalir. Sejumlah tokoh bergantian mengunjungi Kinara, mulai dari gubernur, wakil gubernur, dan wali kota setempat.

Aksi solidaritas dan doa pun dilakukan sejumlah elemen di Kota Medan, salah satunya aksi doa bersama untuk Kinara yang dilaksanakan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Medan dan cabang-cabangnya.

Ada pula aksi dari Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Institute Teknologi Medan (ITM). Dengan duduk beralaskan tikar, massa ini menyatakan bahwa Kinara adalah pahlawan.

"Hentikam semua bentuk kekerasa terhadap anak, putuskan rantai kejahatannya. Kami berterima kasih kepada polisi yang telah menjaga dengan baik Kinara. Kami meminta pemerintah Provinsi Sumut dan Pemkot Medan untuk serius memulihkan psikis dan psikologis Kinara, dan memastikan masa depannya," kata Ketua LPA Kota Medan Miswardi Batubara.

Ketua LPA Sumut Muniruddin Ritonga menambahkan, perlu ada kurikulum perlindungan anak di setiap perguruan tinggi yang memiliki jurusan pendidikan di Indonesia sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya kekerasan terhadap anak.

Sementara itu, mantan Ketua PMII Kota Medan, Ali, mengutuk tindakan pembantaian keluarga Kinara.

Menurut dia, pembunuhan tersebut bisa menganggu mental Kinara ke depan. Karena itu, dia berharap pemerintah memberikan jaminan perlindungan kepada Kinara.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com