Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Bahu-membahu Bersihkan Reruntuhan di Lokasi Gempa Aceh

Kompas.com - 13/12/2016, 20:55 WIB
Masriadi

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com – Sengat matahari tak menyurutkan semangat prajurit TNI di Kompleks Dayah (pesantren) Mudi Mesra di Desa Mideun Jok, Kecamatan Salamanga, Kabupaten Bireuen, Selasa (13/12/2016).

Komandan Korem 011 Lilawangsa Kolonel Inf Agus Firman Yusmono, sejak pukul 08.00 WIB, menemani 100 personel dari satuan zipur di lokasi itu.

Tak sekadar menemani, Danrem pun turun tangan mengangkat bongkahan batu dari sejumlah gedung yang hancur akibat gempa magnitudo 6,5 di kompleks pesantren ternama di Aceh tersebut.

Di kompleks itu, satu unit kampus Institute Agama Islam (IAI) Al Aziziyah juga rubuh.

Terik panas matahari tak dihiraukan. Danrem menargetkan dua hari ke depan, kompleks itu sudah bersih, tanpa bongkahan bangunan.

Baca juga: Pencarian Korban Gempa Aceh Dihentikan

Sebelumnya, tim sempat kesulitan dalam membersihkan reruntuhan bangunan karena kurangnya alat berat. Kolonel Agus pun mencari pinjaman alat berat dan mendapat tiga unit eskavator masing-masing dari PT Abad Jaya Lhokseumawe, PT Mifa Tambang Aceh Barat dan PT Trakindo Cabang Banda Aceh.

“Satu lagi kesulitan kita, breaker pemecah beton yang besar-besar ini. Malam ini, saya targetkan dapat itu breaker. Kita pinjam milik siapa yang punya agar bisa segera kita selesaikan pembersihan ini,” katanya.

Tim yang dipimpin Kolonel Agus hanya istirahat saat azan berkumandang. Melaksanakan shalat, minum untuk menghilangkan dahaga dan turun lagi untuk bekerja.

Para tentara ini begitu cekatan mengangkut puing-puing bangunan. Sebagian lagi memotong besi agar memudahkan eskavator bekerja.

“Bangunan yang sudah rusak parah dan tak layak lagi, kita robohkan. Lalu kita bersihkan. Sehingga, ketika dibangun kembali sudah mudah, tak ada lagi sisa-sisa beton,” terangnya.

Melihat cara kerja tentara yang nyaris tanpa istirahat, rasanya pekerjaan itu tak mungkin dilakukan masyarakat sipil. Hanya mereka yang terlatih dan memiliki fisik kuat yang mampu mengerjakan pembersihan itu.

Sesekali Danrem memberi semangat kepada anggotanya. Hingga malam ini, Danrem dan pasukannya masih berada di lokasi.

“Kita kerja siang dan malam. Kalau tidak bisa lebih dari tiga hari kompleks ini baru bersih,” katanya.

Dia berharap, target itu mampu dicapai. Seluruh personel diberi kesehatan oleh Tuhan sehingga bisa bekerja membantu korban bencana.

Sementara itu, Rektor IAI Al Aziziyah Samalanga, Tgk Muntasir mengucapkan terima kasih atas bantuan personel TNI.

“Ini kerja keras yang luar biasa dari Pak Danrem dan personel TNI. Kami berterima kasih atas bantuannya,” terang Muntasir.

Sekadar diketahui, Dayah Mudi Mesra merupakan salah satu dayah tertua di Aceh. Dayah ini dipimpin oleh ulama kharismatik Aceh, Tgk H Syeh Hasanoel Basri HG yang akrab disapa Abu Mudi.

Alumni dayah ini tersebar ke seluruh nusantara dan sebagian besar menjadi ulama dan pemimpin pesantren di daerah masing-masing.

Sebagian besar bangunan dayah rubuh ketika gempa magnitudo 6,5 mengguncang Pidie, Pidie Jaya dan Kabupaten Bireun pada 7 Desember 2016 lalu. Gempa juga menewaskan 102 korban jiwa, dan puluhan ribu pengungsi di tiga kabupaten tersebut.

Kompas TV 23 Korban Gempa Luka Serius Dibawa ke Banda Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com