Aksi itu mereka lakukan karena sudah bertahun-tahun jalan utama di kawasan itu tak dilintasi.
“Sudah bertahun-tahun tak diperbaiki jalan ini, sehingga saat dilalui kendaraan debu semua masuk ke rumah kami,” kata seorang warga, Hermansyah kepada wartawan, Kamis (4/2/2016).
Aksi menanam pohon pisang dilakukan sejak Rabu (4/2/2016) malam. “Kami tak tahan lagi tiap hari harus makan debu, apalagi kalau sedang lewat truk-truk angkutan sawit dan karet debunya luar biasa, sehingga aktivitas kami terganggu,” kata dia.
Hermansyah menyebutkan, petugas dari dinas terkait Pemerintah Kabupaten Nagan Raya sudah sering turun mengukur jalan sejak dulu. Namun sampai sekarang perbaikan tak juga dilakukan.
Warga menuntut pemerintah segera membangun jalan di permukiman di sepanjang jalur satu kilometer. Mereka mengancam akan memblokade jalan tersebut sepanjang belum diperbaiki.
Sementara itu, Camat Kuala Suarno, mengaku mendukung aksi protes yang dilakukan warga. Dia sepakat kondisi jalan lintas kabupaten itu sudah sangat parah rusaknya.
"Saya nilai wajar warga melakukan protes, karena jalan itu tidak kunjung diperbaiki saat pengendara lewat kalau seperti musim kemarau debunya masuk ke rumah warga” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.