YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Isak tangis keluarga mengiringi kedatangan jenazah Kapten Dwi Cahyadi di rumah duka di Dusun Krodan, Maguwoharjo, Depok, Sleman.
Rasa kehilangan itu pun tak bisa disembunyikan dari wajah Bonirah, ibu angkat Kapten Dwi Cahyadi.
Bonirah menuturkan, Dwi Cahyadi merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia anak yang penurut, tekun, rajin, serta pintar.
"Saya bertemu terakhir kemarin, setelah terbang," ucap Bonirah saat ditemui di rumah duka, Minggu (20/12/2015).
Bonirah menceritakan, ibu kandung Dwi Cahyadi meninggal saat ia masih kecil.
Putra keduanya ini sejak kecil suka sekali menggambar pesawat. Namun, ia melanjutkan, Dwi Cahyadi tidak pernah bercerita kepadanya soal cita-citanya.
"Dia tidak cerita, tetapi sejak kecil dia itu suka sekali menggambar pesawat," kenangnya.
Menurut Bonirah, saat kejadian, ia dalam perjalanan menuju Lanud Adisutjipto, Yogyakarta.
Di tengah perjalanan, dia melihat ada kepulan asap dari arah Lanud Adi Sutjipto.
"Kemarin sudah terbang, hari ini lagi. Saya memang ingin melihat. Di perjalanan belum sampai lanud, saya lihat ada kepulan asap itu," kata Bonirah.
Dia menyampaikan, pada Minggu itu, dia rencananya akan bertemu dengan putra kesayangannya tersebut.
Sementara itu, Eddy Cahyono, kakak Dwi Cahyadi, menambahkan, jenazah akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara.
"Besok pukul 10.00. Permintaan istri dan dinas, dimakamkan di TMP," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.