Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sosialisasi "Bandung Teknopolis", Warga Minta Dilibatkan dalam Proyek

Kompas.com - 24/03/2015, 13:19 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com
- Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan warga, ormas dan OKP Kecamatan Gedebage, Selasa (24/3/2015). Selain melakukan sosialisasi konsep Bandung Teknopolis kepada warga Gedebage, dalam pertemuan tersebut, pria yang akrab disapa Emil itu ingin mendengar keluhan terkait permasalahan yang muncul belakangan ini.

Dari sekian banyak penjelasan para warga, terdapat beberapa pokok inti permasalahan. Masalah yang paling menonjol, menurut Emil, adalah masalah pembangunan lokasi percontohan dari pengembang Sumarecon sebagai salah satu pemangku kepentingan yang tergabung dalam megaproyek Bandung Teknopolis.

Pembangunan yang dilakukan Sumarecon disinyalir tidak dilengkapi izin serta dinilai mengganggu kenyamanan warga.

Hal lain yang diungkapkan warga adalah masalah kemitraan. Salah seorang warga, Irawan Yudo, mengatakan, warga Gedebage meminta kepada Wali Kota Bandung agar dilibatkan dalam megaproyek tersebut.

"Kami meminta kepada wali kota agar kami warga masyarakat dianggap dan dijadikan mitra pembangunan," kata Irawan di D'palm Jalan Lombok, Kota Bandung, Selasa siang.

Irawan mengatakan jika warga tidak dilibatkan dalam megaproyek tersebut, maka konsep Bandung Teknopolis bisa saja terganjal.

"Apa pun yang terjadi, kalau tidak dilibatkan dalam konsep pembangunan, maka pembangunan ini tidak akan berjalan lancar. Kemitraan itulah yang ingin kami sampaikan," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Emil pun mengaku tidak keberatan dengan usulan kemitraan yang disepakati oleh Forum Warga Gedebage ini. Hanya saja, kemitraan yang dimaksud harus profesional.

"Sebenarnya ini tidak ada hubungannya dengan Bandung Teknopolis. Setiap ada pembangunan di wilayah, yang namanya warga harus dilibatkan. Tapi ikut terlibat dengan bekerja bukan dengan minta proposal, bukan minta jatah preman," tegasnya

Emil menambahkan, kemitraan yang melibatkan para warga adalah dengan melakukan sinkronisasi usaha kecil atau besar milik warga Gedebage yang bisa membantu pembangunan.

"Terlibat itu dengan profesional bekerja. Kalau ada perusahaan tukang batu pakai yang disitu, kalau perusahaan kayu pakai yang disitu. Jadi partisipasinya bekerja," ucapnya.

Selain itu, Emil menjanjikan pemuda Gedebage bisa menjadi bagian dari perusahaan-perusahaan berbasis teknologi informasi kelas kakap yang akan bermarkas di Bandung Teknopolis kelak. Asalkan, lanjut Emil, pemuda-pemuda itu memiliki kapasitas di bidang teknologi informasi.

"Minimal, tidak mungkin 400.000 pekerjaan tidak terserap oleh keluarga besar daerah situ. Itu hukum alam saja," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com