Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Siswi SMK Bandung Dibunuh Mantan Pacarnya di Sebuah Kuburan

Kompas.com - 01/03/2015, 20:50 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Empat hari tak pulang ke rumah, Yusi Husaeni (18), sisiwi SMK Negeri 1 Bandung ditemukan tewas di kuburan Cina di Cikadut, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/3/2015) siang tadi.

"Korban ditemukan tewas di kuburan Cina di Cikadut," kata Kepala Satreskrim Polrestabes Bandung AKBP Mochamad Ngajib saat dihubungi Kompas.com, Minggu malam.

Kondisi korban saat ditemukan sudah dalam kondisi membusuk. Korban diduga dibunuh beberapa hari lalu. Terdapat sejumlah luka lebam di beberapa bagian tubuh korban, di antaranya di leher dan tangan. Selain itu, lidah korban menjalar keluar.

"Korban diduga dibunuh dengan cara dicekik, korban ini diduga tewas sejak beberapa hari lalu," kata Ngajib.

Ngajib mengatakan, korban diduga dibunuh oleh mantan pacarnya berinisial W (22). "Ya, diduga dibunuh sama mantan pacarnya, inisialnya W," kata Ngajib.

Polisi mendapat informasi keberadaan korban berdasarkan pengakuan W. Polisi baru menangkap W pada Minggu tadi pagi di rumahnya di kawasan Antapani.

"Korban ditemukan setelah kami mendapat petunjuk dari W, dia menunjukkan korban berada di kuburan Cina di Cikadut. Kami cek ke lokasi bersamanya, benar saja korban sudah tewas, posisinya terlentang," katanya.

Korban langsung diboyong menggunakan ambulans menuju RS Hasan Sadikin, Bandung untuk dilakukan otopsi. "Diduga korban dipukuli dan dicekik," katanya.

Kasus ini bermula ketika orangtua korban melaporkan kehilangan anaknya, Yusi, ke Mapolrestabes Bandung, Jalan Merdeka, Bandung pada Jumat (27/2/2015) beberapa hari lalu. Ngajib mengatakan, orangtua korban melaporkan bahwa anaknya hilang sejak Rabu (25/2/2015).

"Jadi hilangnya sejak tanggal 25 Februari, laporan ke kami masuk tanggal 27 Februari, katanya anaknya hilang," kata Ngajib.

Kepada polisi, orangtua Yusi curiga putrinya dibawa kabur seseorang yang belakangan mengarah pada W.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com