Wakil Direktur Pelayanan RSUD Pelem Kediri, dr.Sulistyono, mengatakan, standar pemeriksaan laboratorium terhadap spesimen suspect ebola terdiri dari tiga kali pemeriksaan yang dilakukan secara berurutan.
Terhadap pasien GN, kata dia, memang sudah dilakukan pengambilan sampel sebanyak tiga kali, namun sampel yang ketiga atau terakhir baru diambil semalam sehingga tentu masih menunggu proses pengujian.
"Tadi saya kroscek, yang negatif adalah sampel 1 dan 2. Untuk sampel 3 hasilnya belum keluar. Jadi, belum dapat dikatakan kepastiannya (negatif atau positif virus ebola) kalau belum genap ketiga sampel keluar," kata Sulistyono, Senin (3/11/2014) siang.
Oleh sebab itu, dia mengaku tidak mau gegabah dan tetap menunggu kepastian dari Kemenkes. Selama waktu menunggu itu penanganan terhadap pasien GN terus berlangsung seperti semula.
Sebelumnya diberitakan, beredar pesan berantai melalui media sosial berisikan informasi bahwa Balitbangkes Kemenkes RI menyatakan pasien yang diduga terpapar virus ebola di Kediri dan Madiun, Jawa Timur, dinyatakan negatif.
Pesan tersebut beredar luas di masyarakat yang pada intinya Balitangkes telah melakukan serangkaian pemeriksaan sampel spesimen hari pertama dan kedua. Dalam pesan tersebut dikuati dengan bubuhan nama Prof dr Tjandra Yoga Aditama selaku Kepala Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes.
GN, adalah salah satu pasien asal Kabupaten Kediri yang dirawat di RSUD Pelem karena menderita nyeri telan dan demam. Pasien berjenis kelamin laki-laki itu diketahui baru saja datang dari bekerja di Liberia, negara yang diketahui endemis ebola, pada 26 Oktober lalu.
Perkembangan kondisi pasien, saat ini terus membaik namun masih mendapat perawatan karantina di ruang isolasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.