Mereka menurunkan bendera tersebut karena penampilannya mirip dengan bendera ISIS, yaitu menggunakan kain hitam dan tulisan berwarna putih.
"Tidak ada tulisan ISIS di bendera itu. Hanya mirip. Daripada disangka yang tidak-tidak saya suruh diturunkan saja," ucap Komardiyana (49), Ketua Takmir Masjid Ar-Rahmat RT 05 RW 1, Kelurahan Ngampilan, Kota Yogyakarta, Kamis (7/8/2014).
Komar menuturkan, bendera berbahan kain hitam dengan tulisan berwarna putih itu dibuat oleh anak-anak remaja masjid sejak tahun 2009, jauh sebelum fenomena ISIS muncul di berbagai media di Indonesia.
"Tahun 2013 bendera itu dipasang di area masjid, yaitu di atas tempat wudhu dan di samping masjid," ucapnya.
Menurut Komar, beberapa hari lalu, dirinya dan beberapa pemuda masjid sempat dimintai keterangan oleh pihak kepolisian terkait bendera tersebut. Kepada polisi, Komar menegaskan bahwa di wilayahnya tidak ada warga yang mendukung ISIS.
Dia pun tak segan melaporkan jika ada pergerakan yang membawa nama ISIS di wilayahnya.
"Anggota Korem juga sudah ke sini menjelaskan agar jangan ikut-ikutan ISIS. Benderanya juga sudah dibawa," tandasnya.
Sementara itu, Aditya (20), pengajar TPA masjid Ar-Rahmat, mengaku bendera tersebut dibuat karena terinspirasi film Umar bin Khattab. Total, ada empat bendera yang dibuat oleh remaja masjid.
"Tahun 2009 untuk takbiran lalu 2013 dipasang di masjid. Kita tidak tahu soal ISIS dan tidak ikut-ikutan," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.