"Akibat terputusnya rel lori itu sebanyak 230 kepala keluarga dan ribuan jiwa tak bisa keluar. Akibatnya harga bahan baku di desa ini menjadi mahal naik hingga 100 persen," kata Kamarudin, Sabtu (16/11/2013).
Ia mencontohkan harga beras naik dari Rp 15 ribu per kilogram menjadi Rp 50 ribu per kilogram. Harga mie instan yang biasanya Rp 1.200 per bungkus saat ini menjadi Rp 15 ribu per bungkus. Sementara untuk harga cabe naik cukup fantastis mencapai Rp 150 ribu per kilogram.
Ia katakan, saat ini warga membutuhkan sembako, makanan siap saji, selimut, dan obat-obatan sebagai kebutuhan prioritas.
Untuk mencapai daerah ini jarak tempuh cukup lama dari ibu kota Bengkulu ke Kecamatan Napal Putih lima jam, ditambah naik lori selama tiga jam, total waktu yang dibutuhkan selama sembilan jam dari Kota Bengkulu.
Warga berharap pemerintah dapat segera membantu mereka dari bencana longsor yang mengakibatkan wilayah tersebut terisolasi.