Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Memaki, Tenaga Medis RS Alfatah Ambon Demo

Kompas.com - 07/11/2013, 11:35 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Puluhan tenaga medis di Rumah Sakit Umum Alfatah Ambon menggelar aksi unjuk rasa di kompleks Masjid Raya Alfatah Ambon Kamis (7/11/2013). Mereka menuntut Direktur dr Rizki Amalia Pellu segera mundur dari jabatannya.

Sambil membentangkan sejumlah spanduk bernada kecaman atas kinerja pimpinannya yang dinilai arogan, para tenaga medis ini lalu berorasi secara bergantian. Mereka pun menyerukan agar Yayasan Wakaf Alfatah Ambon ikut bertanggungjawab.

Dalam aksinya, puluhan tenaga medis ini mengungkapkan, selama ini sejumlah hak dasar mereka, tidak diperhatikan dengan baik. Pendemo juga melontarkan protes atas sikap kasar dan arogan yang selama ini ditunjukan Rizki.

“Dia (Rizki) tak pantas menjadi direktur di sini, dia sangat arogan dan tak bermoral. Pantaskah seorang pimpinan setiap saat mengeluarkan kata kotor dan makian kepada kita bawahannya?” ungkap Siti Marhama, koordinator aksi tersebut.

Selama kepemimpinan Rizki, pembayaran gaji mereka selalu tertunda. Mereka tidak lagi mendapat gaji ke-13, padahal sebelum dipimpin Rizki, mereka selalu mendapatkannya.

Pendemo juga mengaku, sejumlah tenaga medis mengalami pemotongan gaji tanpa alasan yang jelas. "Gaji sejumlah tenaga medis juga dipotong hanya karena tidak mengikuti buka puasa bersama, tidak merawat bunga, dan masalah sepele lainnya. Gaji kita juga selalu dibayar tertunda,” kata pendemo lainnya.

Dalam orasinya, para pendemo juga mengungkapkan, Rizki belum belum lulus Ujian Kompetensi Dokter (UKDI), sehingga tak etis menjadi pemimpin rumah sakit. ”Ini ilegal namanya, dan bertentangan dengan Pasal 75 Undang-undang No 29 Tahun 2004 tentang praktek kedokteran,” cetus salah satu pengunjukrasa.

Kepala Yayasan, Wakaf Alfatah Ambon, Dudi Sangadji yang menemui pendemo sempat beberapa kali meminta pendemo agar berhenti berunjuk rasa. Di hadapan pendemo Dudi mengatakan, pemotongan gaji dilakukan karena banyak di antara petugas medis yang tidak disiplin.

Dia juga mengakui, tuntutan pendemo untuk mencopot Rizki dari jabatannya bukan kewenangannya. “Banyak petugas medis tak disiplin juga. Soal tuntutan pencopotan itu bukan kewenangan kita itu kewenangan dinas kesehatan silahkan tanyakan ke sana,” ujarnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com