"Penyaluran bantuan akan kami selesaikan akhir tahun ini karena sudah jadi program nasional," terang Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif saat mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meninjau kompleks huntap Pagerjurang, Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Sleman, Jumat (18/10/2013).
Sejak program bantuan dicanangkan pada 2012, hingga saat ini baru 100 sapi diterima masyarakat korban erupsi Merapi 2010. Total bantuan ternak yang diberikan berjumlah 600 ekor.
"Tinggal teknisnya saja, kami berikan dalam bentuk uang, nanti masyarakat yang cari sendiri ternaknya. nilai totalnya sekitar Rp 5 miliar," tandas Syamsul Maarif.
Syamsul mengungkapkan, kegiatan pemberian bantuan ternak selama ini kendala karena keterbatasan jumlah sapi perah. Sehingga pihaknya susah mendapatkan stok sapi perah. "Kendalanya stok sapi perah saat ini sulit didapat," tuturnya.
Dia menambahkan, untuk tahun ini total dana yang disiapkan untuk rekonstruksi pascaerupsi Merapi di wilayah Jateng dan DI Yogyakarta sebesar Rp 125 miliar.
"Untuk DIY dana itu digunakan untuk pengadaan sapi perah dan rekonstruksi jembatan serta jalur evakuasi," tegasnya.
Sementara itu dalam dialog dengan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengungkapkan harapannya, agar bantuan sapi yang dijanjikan bisa segera terealisasi. Sebab keterlambatan penyaluran bantuan ternak berimbas pada perekonomian masyarakat.
"Mayoritas warga di sini bermatapencaharian sebagai petani dan peternak. Dengan terealisasikan bantuan ternak sapi maka warga kami bisa memerah susu lagi seperti dulu," kata Heri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.