Selepas Nagreg, hingga kawasan Sukaratu yang berjarak 3-4 kilometer dari Nagreg, mobil-mobil ke arah timur berhenti di dalam kemacetan total. Semantara, di kawasan Malangbong hingga Ciawi kemacetan kembali terjadi sama parahnya. DIperkirakan panjang antrean mencapai lebih dari 10 kilometer.
Berdasarkan pantauan di lokasi, kemacetan lebih disebabkan tingginya intensitas kendaraan di kawasan itu. Termasuk lalu lalang kendaraan dari jalan-jalan kecil di seputar jalur utama dan keluar masuk mobil dari sejumlah restoran yang ada di sana.
Sebelumnya telah diberitakan, jalur Nagreg, Kabupaten Bandung memang terpantau kembali dipadati pemudik. Namun kali ini jalur tersebut didominasi kendaraan para pemudik lokal, yakni yang bertujuan Bandung-Garut-Tasikmalaya, atau sebaliknya.
"Hari ini karakteristik hari H dan H+1, didominasi pemudik lokal. Orang sekitar Bandung yang akan silaturahim ke Tasik ataupun Garut," kata Kapolres Bandung AKBP Kemas Ahmad Yamin saat dihubungi Kompas.com.
Kemas menambahkan, dari pantauan pandangan mata di Jalur Nagreg, ramainya pemudik lokal terlihat dari plat nomor kendaraan lokal seperti Plat D, plat Z dan plat T. "Selain silaturahim ke sanak saudara, banyak juga yang akan rekreasi ke Cipanas, Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran," imbuhnya.
Sementara itu, Kasatlantas Polres Bandung AKP Eko Muryanto menambahkan, selain pemudik lokal, masih banyak juga arus pemudik yang akan keluar Jawa Barat. "Selain pemudik lokal kita juga masih menangani sisa-sisa cicilan pemudik," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.