Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di Alor NTT Ditemukan Tewas dengan Leher Dililit Celana

Kompas.com - 01/07/2024, 10:28 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Syarif Tehing, warga Desa Hulnani, Kecamatan Alor Barat Laut, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas dengan leher dililit celana.

Pria itu ditemukan di Pantai Beang, Desa Aramaba, Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor.

"Ditemukan tewas pada Sabtu (29/6/2024) sekitar pukul 17.00 Wita," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy kepada Kompas.com, Senin (1/7/2024).

Ariasandy menyebut, Syarif ditemukan tewas dan pada bagian lehernya terdapat celana yang dililit dua ikatan dan pada bagian belakang celana terdapat ikat pinggang dalam posisi terikat.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Tewas di Pondok Kebun Sawit Bangka Barat, Ada Luka Lebam

Selain itu, ditemukan dalam posisi tergeletak menggunakan baju kaos warna putih, celana pendek warna merah, kaos kaki putih setinggi betis pada kedua kaki dan sandal jepit

Ariasandy mengatakan, pada bagian wajah Syarif juga sudah membengkak dan keluar darah.

Ariasandy menuturkan, penemuan mayat itu bermula ketika beberapa warga bernama Eklopas Puling (30), Armin Piri (33) dan Kadie Maley (42) hendak pergi memancing ikan di Pantai Beang.

Saat asyik memancing, mereka melihat sesosok mayat terapung di laut dan kepalanya telungkup dengan jarak sekitar dua kilometer.

Melihat itu, Eklopas memanggil Armin dan Kadie bersama sejumlah nelayan untuk mengevakuasi mayat tanpa identitas ke atas Dermaga Beang.

Selanjutnya langsung dibawa ke Kepala Dusun Beang, Ibrahim Laukalang. Peristiwa itu dilaporkan kepada Polsek Pantar Barat.

Sekitar pukul 18.30, polisi bersama tim medis dari Puskesmas Maliang langsung menuju ke lokasi kejadian untuk olah tempat kejadian perkara dan pemeriksaan medis.

Baca juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Cidepit Bogor

Saat ditemukan, tidak ada warga yang mengenali mayat itu.

Setelah informasi menyebar, akhirnya terungkap identitas mayat itu ternyata Syarif. Anaknya Syarif merupakan Kepala Desa Hulnani Mustakim Teibang.

Keluarga juga menerima kejadian itu sebagai musibah dan menolak jenazah diautopsi.

"Menurut informasi keluarga, Syarif mengalami gangguan mental sejak lahir dan tidak menetap di satu rumah keluarga. Penyebab kematian belum dapat disimpulkan, masih dalam didalami penyidik," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PPDB Usai, Sederet SMP di Kota Bengkulu Masih Kekurangan Siswa

PPDB Usai, Sederet SMP di Kota Bengkulu Masih Kekurangan Siswa

Regional
Daya Tampung SMP Negeri Terbatas, Pemkot Semarang Bakal Tambah Sekolah Swasta Gratis di 2025

Daya Tampung SMP Negeri Terbatas, Pemkot Semarang Bakal Tambah Sekolah Swasta Gratis di 2025

Regional
Selewengkan Dana Rp 428 Juta, Mantan Kepala BPBD OKU Ditahan

Selewengkan Dana Rp 428 Juta, Mantan Kepala BPBD OKU Ditahan

Regional
Ketua Koperasi di Sumbar Tewas Dibakar, Pelaku Pasangan Suami Istri Ditangkap

Ketua Koperasi di Sumbar Tewas Dibakar, Pelaku Pasangan Suami Istri Ditangkap

Regional
Sempat Dihentikan, Festival Kuliner Non-halal di Solo Kembali Dibuka dengan Pembatasan

Sempat Dihentikan, Festival Kuliner Non-halal di Solo Kembali Dibuka dengan Pembatasan

Regional
Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin

Manfaatkan Lahan Tidur Bekas Rob, Pemkot Semarang dan BRIN Tanam Padi Biosalin

Regional
Tanggul Sungai Lamasi di Desa Kendekan Luwu Jebol, 3 Desa Terdampak, Petani Terancam Merugi

Tanggul Sungai Lamasi di Desa Kendekan Luwu Jebol, 3 Desa Terdampak, Petani Terancam Merugi

Regional
Lantik 3.551 PPPK, Bupati Semarang: Jangan Gadaikan SK untuk Judi 'Online'

Lantik 3.551 PPPK, Bupati Semarang: Jangan Gadaikan SK untuk Judi "Online"

Regional
Baru 1 Bulan Produksi, 7.200 Botol Oli Palsu Dibuat secara Profesional

Baru 1 Bulan Produksi, 7.200 Botol Oli Palsu Dibuat secara Profesional

Regional
ASN Kota Magelang Diimbau 'Bike to Work' Hari Ini, Berikut Ketentuannya

ASN Kota Magelang Diimbau "Bike to Work" Hari Ini, Berikut Ketentuannya

Regional
Ki Pinter Bedas, Inovasi Pemkab Bandung Kendalikan Inflasi dan Referensi Harga

Ki Pinter Bedas, Inovasi Pemkab Bandung Kendalikan Inflasi dan Referensi Harga

Regional
Oli Palsu AHM MPX 1 Terbongkar, Pelaku Mengaku Pakai Bahan Oli Bekas

Oli Palsu AHM MPX 1 Terbongkar, Pelaku Mengaku Pakai Bahan Oli Bekas

Regional
Bergaya Arsitektur Kolonial, Desain Pasar Jongke Solo Sesuai Arahan Gibran

Bergaya Arsitektur Kolonial, Desain Pasar Jongke Solo Sesuai Arahan Gibran

Regional
Terbongkar, Peredaran Ribuan Botol Oli Palsu AHM MPX 1 di Lampung

Terbongkar, Peredaran Ribuan Botol Oli Palsu AHM MPX 1 di Lampung

Regional
Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com