Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru 4,7 Persen Industri di Jateng Manfaatkan Energi Terbarukan, Siapa Saja Mereka?

Kompas.com - 01/07/2024, 09:33 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Dari 605 industri di Jawa Tengah yang mengajukan izin usaha penyediaan tenaga listrik (IUPTL) sepanjang 2020-2024, hanya 29 di antaranya atau 4,7 persen yang turut menggunakan energi baru terbarukan (EBT)

Padahal Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menargetkan 25 persen industri di Jateng dapat menggunakan EBT di tahun ini.

"Berkaitan dengan investasi hijau di Jateng memang masih dalam taraf yang akan naik ya, dari data yang ada pada kami 2020 sampai 2024 untuk izin usaha penyediaan tenaga listrik sendiri jadi untuk (IUPTLS) itu 605, jadi yang pakai EBT dalam hal ini surya dan uap ini baru 29 atau hanya 4,7 persen," ujar Sakina saat dikonfirmasi, Sabtu (29/6/2024).

Baca juga: Mungkinkah Indonesia Mengembangkan Energi Nuklir?

Pihaknya mencatat izin operasi atau IUPTLS mengalami tren penurunan.

Pada 2020 ada 1 izin masuk, 2021 ada 2 izin masuk, 2022 ada 10 izin, 2023 ada 9 izin, dan 2024 sampai dengan Juni ada 7 izin.

Pihaknya mengaku akan terus mendorong semua industri di Jateng untuk mulai mengurangi penggunaan fosil dan beralih menerapkan EBT mulai dari skala kecil. Apalagi potensi tenaga listrik dari EBT di Jateng terbilang besar.

"Ini saatnya juga para pelaku usaha di Jateng itu untuk meningkatkan dan menggunakan EBT melalui surya panel atau uap. Datanya masih belum menunjukkan angka yang menggembirakan. Targetnya sih 25 persen untuk para pelaku usaha melakukan hal tersebut," tegasnya.

Baca juga: Krisis Energi di Singapura dan Kaitannya dengan Indonesia

Baca juga: Penyebab dan Dampak Krisis Energi yang Melanda Eropa

Dominasi industri padat karya di EBT

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menghadiri rapat di Hotel Padma Semarang, Kamis (27/6/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, Sakina Rosellasari menghadiri rapat di Hotel Padma Semarang, Kamis (27/6/2024).

Terlebih, menurutnya saat ini konsumen atau buyer sangat memperhatikan faktor keberlanjutan atau sustainability dalam suatu bisnis. 

Sehingga pelaku industri yang menerapkan EBT dan berkontribusi mewujudkan nol karbon akan memiliki nilai tambah yang menarik para buyer.

"Karena untuk buyer itu juga menentukan (investasinya) salah satunya yang memperhatikan kelangsungan sumber daya energi, dalam hal ini seperti Eropa, Amerika, kemudian Jepang itu kan peduli pada nihil (nol) karbon," bebernya.

Baca juga: Kronologi 4 Pria Tewas Usai Pesta Miras Oplosan di Bandung, Campur Alkohol dengan Minuman Energi

Dia memaparkan, 4,7 persen industri yang menerapkan EBT itu didominasi industri padat karya yang memproduksi produk ekspor, seperti alas kaki dan tekstil.

"Tapi ada jenis produk lain, ada juga farmasi, lalu ada industri energi juga dan pertamina, jadi BUMN, kemudian juga untuk yang perusahaan lainnya yang orientasi ekspornya 100 persen," lanjutnya.

Untuk itu melalui forum investasi bisnis EBT atau Central Java Renewable Energy Investment Forum (CJREIF), pihaknya mendorong agar pelaku industri memiliki kesadaran untuk segera beralih ke EBT.

"Harapannya tidak hanya buyer yang menentukan, tapi juga inisiasi dari para pelaku usaha untuk juga peduli terhadap lingkungan. Kami mengimbau, mendorong, pelaku usaha sama-sama menurunkan emisi dan juga menciptakan lingkungan yang green investments," tandasnya.

Baca juga: Benarkah Kucing Bisa Menyerap Energi Negatif?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Ombudsman Kepri Ungkap Sejumlah Masalah Terkait PPDB SMA/SMK

Regional
Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Pesawat Wings Air Batal Terbang

Dampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, Pesawat Wings Air Batal Terbang

Regional
Mengenal Lebih Dekat Sederet Layanan yang Tersedia di Aplikasi Tangerang LIVE

Mengenal Lebih Dekat Sederet Layanan yang Tersedia di Aplikasi Tangerang LIVE

Regional
Tekan Inflasi Pangan, Pemkot Tangerang Lakukan Gerakan Tanam Cabai 

Tekan Inflasi Pangan, Pemkot Tangerang Lakukan Gerakan Tanam Cabai 

Regional
Perjalanan Kasus Pembunuhan Waria di Kupang, Anak Anggota DPRD Divonis 10 Tahun Penjara, Ikut Pukuli Korban

Perjalanan Kasus Pembunuhan Waria di Kupang, Anak Anggota DPRD Divonis 10 Tahun Penjara, Ikut Pukuli Korban

Regional
Hendak Melerai Perkelahian, Linmas di Kupang Malah Dibacok hingga Terluka Parah

Hendak Melerai Perkelahian, Linmas di Kupang Malah Dibacok hingga Terluka Parah

Regional
Jumlah Jemaah Haji Debarkasi Solo Meninggal Terus Bertambah, Jadi 61 Orang

Jumlah Jemaah Haji Debarkasi Solo Meninggal Terus Bertambah, Jadi 61 Orang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Tengah Malam Ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Oknum Polisi Terlibat Penyelundupan BBM Bersubsidi dari Kupang ke Timor Leste

Oknum Polisi Terlibat Penyelundupan BBM Bersubsidi dari Kupang ke Timor Leste

Regional
Pemkot Solo Mulai Pindahkan Pedagang dari Pasar Darurat ke Pasar Jongke Pekan Ketiga Juli

Pemkot Solo Mulai Pindahkan Pedagang dari Pasar Darurat ke Pasar Jongke Pekan Ketiga Juli

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Jumat 5 Juli 2024, dan Besok : Siang Ini Hujan Ringan

Regional
Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit, Mertua di Riau Terancam 12 Tahun Penjara

Perkosa Menantu yang Terbaring Sakit, Mertua di Riau Terancam 12 Tahun Penjara

Regional
Dibonceng Sang Ibu, Balita di Riau Tewas Ditikam Pria Mabuk, Pelaku Menyerang Korban secara Acak

Dibonceng Sang Ibu, Balita di Riau Tewas Ditikam Pria Mabuk, Pelaku Menyerang Korban secara Acak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com