Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendak Melerai Perkelahian, Linmas di Kupang Malah Dibacok hingga Terluka Parah

Kompas.com - 05/07/2024, 09:02 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Andi Hartik

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Yafet Kobo (60), warga Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), harus dilarikan ke rumah sakit setempat untuk menjalani perawatan medis.

Dia mengalami luka parah di bagian wajah dan kepala usai dibacok menggunakan sebilah parang oleh warga bernama Marten Sanam.

"Kejadiannya tadi malam sekitar pukul 23.30 Wita di jalan jurusan Lelogama RT 007 RW 004 Desa Hueknutu, Kecamatan Takari," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (5/7/2024).

Baca juga: Oknum Polisi Terlibat Penyelundupan BBM Bersubsidi dari Kupang ke Timor Leste

Ariasandy menuturkan, kejadian itu berawal ketika warga sedang mengikuti kegiatan ibadah peringatan satu tahun meninggalnya seorang ibu bernama Selfiana Ola.

Setelah itu, dilanjutkan dengan acara ramah tamah dan sejumlah warga duduk bersama-sama sambil mengonsumsi minuman keras jenis sopi.

Saat itu, Yesaya Sanam meminta sopi ke Beni Kobo dan diberi segelas.

Baca juga: Anak Anggota DPRD Kupang Divonis 10 Tahun Penjara dalam Kasus Pembunuhan Waria

Yesaya kemudian meminumnya dan berteriak-teriak. Dia lalu ditegur oleh warga, tetapi tidak dihiraukan.

Yesaya kembali meminta sopi lagi ke Boni Kobo. Namun, belum sempat memberikan sopi, Boni malah dipukul Yesaya di bagian kepala. Akibatnya terjadi keributan.

Saat itu, korban Yafet Kobo yang juga adalah anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) Desa Hueknutu hendak melerai namun tidak dihiraukan.

Tak lama berselang, datang tiga orang warga masing-masing Marten Sanam, Yesaya Sanam dan Apliana Sanam.

Marten Sanam lalu menanyakan siapa yang ribut di tempat itu. Namun tidak ada yang menjawab.

Marten, Yesaya dan Apliana lalu menganiaya Yafet Kobo.

Saat dianiaya, Yafet berusaha hendak menyelamatkan diri, tetapi diikuti oleh Marten sambil membacoknya mengenai kepala bagian belakang.

Yafet lalu terjatuh. Marten kembali mengayunkan parang mengenai wajah dan punggung Yafet.

"Pada saat Marten hendak mengayunkan parang lagi, tapi dihalangi warga dan parang terjatuh. Marten lalu pergi meninggalkan korban Yafet," ungkap Ariasandy.

Sejumlah warga lalu membawa Yafet ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Takari untuk diberi perawatan medis.

"Korban mengalami luka robek pada kepala bagian belakang, robek wajah bagian kanan, robek pada telinga kiri serta luka robek di punggung," kata dia.

Keluarga Yafet yang tak terima, lalu melaporkan kejadian itu ke Polsek Takari.

"Pelaku sudah diamankan untuk proses hukum lebih lanjut. Sedangkan korban masih menjalani perawatan medis," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gus Addin: Ansor Punya 3 Energi Besar untuk Masa Depan Bangsa

Gus Addin: Ansor Punya 3 Energi Besar untuk Masa Depan Bangsa

Regional
Gempa Batang Terasa di Pekalongan, Lina Lari Sambil Gendong Anak

Gempa Batang Terasa di Pekalongan, Lina Lari Sambil Gendong Anak

Regional
Gempa Batang Rusak Rumah, Sekolah, dan Masjid Agung

Gempa Batang Rusak Rumah, Sekolah, dan Masjid Agung

Regional
Polisi Tangkap Para Kepala Perang Suku di Nduga Papua Pegunungan

Polisi Tangkap Para Kepala Perang Suku di Nduga Papua Pegunungan

Regional
Soal Tradisi Pernikahan Pakai Senpi, Pemuka Adat Klaim Sudah Melarang

Soal Tradisi Pernikahan Pakai Senpi, Pemuka Adat Klaim Sudah Melarang

Regional
Masuk Bursa Pilkada Jateng, Casytha: Mungkin Itu Cuman Cek Gelombang

Masuk Bursa Pilkada Jateng, Casytha: Mungkin Itu Cuman Cek Gelombang

Regional
Diduga Rem Blong, Pemotor 'Cenglu' di Magelang Tabrak Pembatas Jembatan, 2 Orang Tewas

Diduga Rem Blong, Pemotor "Cenglu" di Magelang Tabrak Pembatas Jembatan, 2 Orang Tewas

Regional
Mengintip Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Solo, Rombongan Dilarang 'Selfie' dan Harus Tapa Bisu

Mengintip Kirab Pusaka Malam 1 Suro Mangkunegaran Solo, Rombongan Dilarang "Selfie" dan Harus Tapa Bisu

Regional
Pemkot Semarang Siap Kolaborasi dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Kota

Pemkot Semarang Siap Kolaborasi dengan Generasi Muda dalam Pembangunan Kota

Regional
Dampak Kerusakan Gempa Bumi M 4,4 di Batang, Sejumlah Rumah Rusak, 4 Orang Luka-luka

Dampak Kerusakan Gempa Bumi M 4,4 di Batang, Sejumlah Rumah Rusak, 4 Orang Luka-luka

Regional
Pernyataan BKKBN Tuai Polemik, Hasto: Perempuan Ditugaskan untuk Hamil, Melahirkan, dan Menyusui

Pernyataan BKKBN Tuai Polemik, Hasto: Perempuan Ditugaskan untuk Hamil, Melahirkan, dan Menyusui

Regional
10 Polisi Diduga Aniaya dan Sekap Warga di Bali, Polda: Masih Berproses

10 Polisi Diduga Aniaya dan Sekap Warga di Bali, Polda: Masih Berproses

Regional
Salip Kendaraan, Mahasiswi Unnes Tewas di Jalan Dewi Sartika Semarang

Salip Kendaraan, Mahasiswi Unnes Tewas di Jalan Dewi Sartika Semarang

Regional
Banjir Terjang Cirebon, 4.269 Rumah Kebanjiran, 16.310 Jiwa Terdampak, dan 15 Hektar Sawah Terendam

Banjir Terjang Cirebon, 4.269 Rumah Kebanjiran, 16.310 Jiwa Terdampak, dan 15 Hektar Sawah Terendam

Regional
Terobos Lampu Merah, Pengendara Motor di Bali Tewas Tertabrak Truk

Terobos Lampu Merah, Pengendara Motor di Bali Tewas Tertabrak Truk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com