Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Santriwati Kritis di RSUD Selong, Pihak Ponpes Membantah Tudingan Tindak Kekerasan

Kompas.com - 24/06/2024, 13:17 WIB
Fitri Rachmawati,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

MATARAM, KOMPAS.com- Seorang santriwati Pondok Pesantrean Al Aziziyah, Kapek Lombok Barat, berinisial NI (13) asal Ende, Nusa Tenggara Timur diduga mengalami koma dengan kepala dan mata membengkak di ruang ICU RSUD Soedjono, Selong, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat sejak Sabtu (22/6/2024).

Ayah kandung NI Mahmud mengungkapkan ada kejanggalan yang membuatnya merasa bahwa putrinya koma lantaran adanya kekerasan.

"Putri saya sudah tiga hari mengalami koma, kami sekeluarga merasa janggal dengan kondisi putri kami," kata Mahmud, Senin ( 24/6/2024).

Baca juga: Sebulan Buron, Pimpinan Ponpes Tersangka Pencabulan 4 Santriwati Dibekuk

Mahmud mengaku sempat mendengar putrinya memberi petunjuk bahwa dia dipukul oleh kawannya di bagian kepala dengan kayu.

"Saya tanya siapa yang memukul, anak saya hanya diam dan kini dia benar-benar tak bisa bicara," katanya.

Kuasa Hukum korban dari Biro Konsultasi dan Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Mataram Yan Mangandar mengungkapkan, kondisi korban masih belum memungkinkan dimintai keterangan secara mendetail.

"Saya melihat kondisi korban memang sangat memprihatinkan, wajah dan matanya bengkak dan lebam serta ada pembengkakan di kepala, kami semua masih menunggu keterangan dokter," kata Yan.

Baca juga: Santriwati di Riau Babak Belur Dianiaya Pengemudi Kapal karena Menolak Turun

Yan juga mengatakan bahwa keluarga korban masih menunggu keterangan dari pihak pondok pesantren Al Aziziyah atas apa yang dialami oleh putri mereka.

"Mengapa korban didapati orangtua sudah dalam kondisi kritis dan kini koma, keluarga butuh penjelasan detail soal itu," katanya.

Baca juga: Kronologi Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal Pompong

Yan menjelaskan bahwa korban awalnya dibawa ke klinik di Lombok Timur oleh orangtua kawannya sesama santri. Sebab saat itu korban terbaring lemah di asrama karena demam dan tak mau makan.

Namun karena kondisinya makin memburuk korban dirujuk ke RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur.

Hingga saat ini korban telah dirawat selama 11 hari dan sudah empat hari terakhir berada di ruang ICU RSUD Selong.

Pihak pondok membantah

Pihak Pondok Pesantren Al Ziziyah Selong, Lombok Barat membantah tudingan terjadi penganiayaan atau kekerasan di pondok pesantren yang menyebabkan santriwati dalam kondisi kritis.

H. Amiruddin, juru bicara Ponpes yang juga merupakan Pengasuh Utama Asrama Putra, mengatakan bahwa NI adalah santri yang baik dan tidak memiliki musuh.

"Begitu kasus ini muncul kami melakukan investigasi semalam di lingkungan pondok," kata Amiruddin, Senin (24/6/2024).

Baca juga: Satu Santriwati di Rokan Hilir Meninggal Usai Makan Siomay, Belasan Korban Lainnya Dibawa ke RS

Pihak pondok sudah meminta keterangan pada teman dekat dan teman satu kamar NI sebagai bagian dari upaya mengetahui duduk persoalan kasus ini.

"Setelah kami melakukan investigasi semalam, setidaknya ada dua hal penting, pertama kami mencari tahu siapa adik kita yang sakit ini, lalu bagaimana kesehariannya, dia merupakan anak baik yang disenangi kawan-kawannya," jelasnya.

NI, kata dia, adalah salah satu santriwati berprestasi di pondok pesantren itu.

Diduga sakit

Amiruddin mendapatkan informasi bahwa NI sakit saat berada di pondok pesantren.

"Ada semacam benjolan di lubang hidunya yang bernanah yang membuatnya meriang meriang, dan ini merupakan cerita awal sakitnya NI," kata Amiruddin.

Menurutnya, ada kawan NI yang melihat NI menusuk jerawat di hidungnya mengunakan jarum pentul jilbab. Saat itu, kata dia, ada saksi yang melihat dan sempat mengingatkan agar NI tak melakukan hal itu.

Amiruddin menjelaskan, benjol di hidung NI kemudian membesar dan membuat kondisi NI memburuk.

"Kami berharap kita semua merujuk dari keterangan pihak rumah sakit, bukan yang lainnya termasuk keterangan bapaknya yang menyebut anaknya sebelum koma dipukul dengan kayu, sekali lagi itu tidak bisa dijadikan keterangan valid," kata Amiruddin.

Atas semua keterangan tersebut, pihak keluarga dari korban telah membuat laporan ke Polresta Mataram terkait dugaan kekerasan yang dialami putrinya.

Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol I Made Yogi Putusan Utama yang dikonfirmasi terkait laporan tersebut, membenarkan laporan Mahmud, bapak kandung korban NI telah masuk ke Polresta Mataram, Minggu (23/6/2024) sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada Solo, PKS Ajukan Nama Abdul Kadir Audah

Pilkada Solo, PKS Ajukan Nama Abdul Kadir Audah

Regional
Soal Baliho Bersama Kapolda Jateng Ahmad Luthi, Gus Yasin: Saya Juga Masih Mencari Tahu Siapa yang 'Masang'

Soal Baliho Bersama Kapolda Jateng Ahmad Luthi, Gus Yasin: Saya Juga Masih Mencari Tahu Siapa yang "Masang"

Regional
Tersangka Kasus Wanita Jatuh dari Tempat Gim Pontianak Segera Ditetapkan

Tersangka Kasus Wanita Jatuh dari Tempat Gim Pontianak Segera Ditetapkan

Regional
Berkas Kasus Caleg Terpilih Tersangka TPPO di Sikka Sudah Diserahkan ke Kejari

Berkas Kasus Caleg Terpilih Tersangka TPPO di Sikka Sudah Diserahkan ke Kejari

Regional
Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Kembali Dimulai, Bangunan Sudah 85 Persen, Kini Fokus di Pemasangan Atap

Pembangunan Masjid Taman Sriwedari Kembali Dimulai, Bangunan Sudah 85 Persen, Kini Fokus di Pemasangan Atap

Regional
Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Flores Timur, Pelaku yang SMA Akui Bayinya Sempat Dikubur

Kronologi Penemuan Jasad Bayi di Flores Timur, Pelaku yang SMA Akui Bayinya Sempat Dikubur

Regional
Pilkada Solo, KPU Petakan TPS Khusus

Pilkada Solo, KPU Petakan TPS Khusus

Regional
Adu Banteng Avanza Vs Mio di Magelang, Pengemudi Motor Tewas

Adu Banteng Avanza Vs Mio di Magelang, Pengemudi Motor Tewas

Regional
Mabuk, 4 Pria di Banda Aceh Jalani Eksekusi Cambuk

Mabuk, 4 Pria di Banda Aceh Jalani Eksekusi Cambuk

Regional
Polisi di Taliabu Maluku Utara Dianiaya, 5 Orang Ditangkap

Polisi di Taliabu Maluku Utara Dianiaya, 5 Orang Ditangkap

Regional
Hadiri HUT Bhayangkara di Semarang, Gibran Kenakan Dasi Warna Merah

Hadiri HUT Bhayangkara di Semarang, Gibran Kenakan Dasi Warna Merah

Regional
Bayi Baru Lahir Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah

Bayi Baru Lahir Ditemukan di Atas Tumpukan Sampah

Regional
Nenek 65 Tahun di Manggarai Timur Rawat 2 Cucunya Seorang Diri

Nenek 65 Tahun di Manggarai Timur Rawat 2 Cucunya Seorang Diri

Regional
Viral Video Petugas Hapus Tulisan Parkir Gratis, Dishub Lombok Barat: Objek Retribusi

Viral Video Petugas Hapus Tulisan Parkir Gratis, Dishub Lombok Barat: Objek Retribusi

Regional
Hadiri Hajatan, Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyaris Pingsan Kepanasan

Hadiri Hajatan, Cagub Sumsel Mawardi Yahya Nyaris Pingsan Kepanasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com