GROBOGAN, KOMPAS.com - DK (34), wanita terapis pijat bekam ditemukan tewas di sebuah rumah kontrakan di Desa Karanganyar, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (22/6/2024) malam.
Jasad ibu dua anak warga Desa Ngembak, Purwodadi, itu ditemukan tergeletak di lantai kamar dengan kondisi tak wajar. Mulutnya tertutup lakban dan tangan serta kakinya terikat tali.
Kepala Desa Ngembak Awang Ayudha Kiswara mengatakan, pagi sebelum ditemukan tak bernyawa, DK berpamitan hendak ke rumah orangtuanya di lingkungan Sambak, Purwodadi dengan mengendarai motor matiknya.
Baca juga: Polisi Ralat Identitas Wanita yang Tewas Tak Wajar di Grobogan
Kedua anaknya yang berusia 4 dan 11 tahun pun dititipkan ke mertua yang tinggal di samping rumahnya. Sementara suami DK diketahui pergi merantau ke Jakarta sebagai buruh bangunan.
"Namun setelah waktu Ashar, DK pamit ke orangtuanya mau bekam orang di Dusun Bantengmati, Desa Karanganyar," terang Awang saat dihubungi melalui ponsel, Minggu (23/6/2024).
Sepengetahuan tetangga, lanjut Awang, selama ini DK selalu rutin pulang ke rumah setiap hari meski terkadang pergi ke luar kampung saat dipanggil untuk melayani praktik bekam.
"Tidak ngontrak rumah karena punya tempat tinggal di sini. Motor DK hilang kemungkinan digondol pelaku," kata Awang.
Jenazah DK pun telah rampung diautopsi di RSUD dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi dan sudah diserahkan keluarganya untuk dimakamkan.
"DK sudah dimakamkan jam 11.00, tadi menunggu suaminya yang pulang dari Jakarta," kata Awang.
Kasat Reskrim Polres Grobogan AKP Agung Joko Haryono mengatakan, dari hasil pemeriksaan medis, DK diduga merupakan korban pembunuhan meski belum diungkapkan hasil autopsi.
Baca juga: Sempat Cekcok dengan 2 Pria, Perempuan di Grobogan Ditemukan Tewas Mulut Terlakban
Saat korban ditemukan, kondisi rumah kontrakan itu sepi tak berpenghuni. Padahal beberapa hari lalu ada dua pria yang sudah menyewa, namun belum menyerahkan identitas kepada pemilik rumah kontrakan.
"Iya, diduga korban pembunuhan. Kami masih mendalami kasus ini. Kami juga masih memburu pelakunya," kata Agung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.