Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Perjuangan Rhafi Sukma, Anak "Tukang Deres" yang Berhasil Diterima di 6 Universitas Luar Negeri

Kompas.com - 20/06/2024, 14:50 WIB
Bayu Apriliano,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kabupaten Purworejo kembali melahirkan putra-putri hebat dalam dunia pendidikan.

Salah satunya adalah Rhafi Sukma Zaskyanto (18).

Siswa kelas 12 MIPA 2 dari SMA Negeri 2 Purworejo tersebut berhasil diterima di enam universitas luar negeri.

Rhafi, anak yang tinggal di Desa Wareng, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah ini berhasil mendapatkan enam Letter of Acceptance (LoA) dari kampus luar negeri.

Baca juga: Cerita Siswi SMA 3 Purwokerto Diterima di 12 Universitas Luar Negeri

Rhafi merupakan siswa yang berprestasi dan dikenal sebagai anak yang tekun dan santun kepada kedua orang tuanya sejak kecil.

Meski dengan profesi orang tuanya yang hanya sebagai penderes atau pencari nira kelapa, hal ini tak menjadi penghalang dirinya untuk berprestasi.

“Waktu dapat kabar diterima, awalnya sih ekspektasinya kayaknya bakal berat sekali nanti bimbinganya dan sempat minder karena yang diterima pasti dari keluarga yang mampu, tetapi saya bisa beradaptasi dan saya bisa mengikuti dengan baik,” tuturnya, Kamis (20/6/2024).

Baca juga: Disdikpora Kota Yogyakarta Keluarkan SOP Study Tour, Apa Saja Isinya?


Baca juga: Kiprah Aprilia Manganang, Mantan Atlet Voli Putri Beragam Prestasi

Awal perjuangan Rhafi

Rhafi menceritakan, awalnya banyak tetangga yang meragukan dengan kondisi keluarganya yang pas-pasan.

Tetapi ia bisa membuktikan dengan belajar lebih giat dan menjadikan keraguan tersebut menjadi cambuk semangat dalam meraih mimpinya di luar negeri.

Perjuangan Rhafi diawali pada kompetisi bergengsi di seluruh Indonesia, yakni Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada 2022.

Rhafi lolos ke tingkat nasional yang membawa namanya mendapat berbagai tawaran untuk berkuliah di luar negeri dengan beasiswa walaupun belum mendapatkan medali.

Baca juga: PPDB Kota Yogyakarta 2024, Sekolah Dilarang Jual Beli Seragam, Buku, dkk

Namun akhirnya, pada 2023, Rhafi berhasil meraih medali perak di bidang astronomi sekaligus memperoleh penghargaan berupa ‘Best Observation’.

Tawaran seleksi beasiswa tersebut ia gunakan dengan tepat hingga akhinya Rhafi memilih untuk mengikuti seleksi Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Batch 3.

Perjuangan Rhafi untuk mendapat beasiswa tersebut dimulai pada November 2022, ia mengikuti seleksi tertulis dan wawancara di Semarang untuk diambil 15 terbaik se-Jawa Tengah, dan Rhafi berhasil ke tahap berikutnya.

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2022/2023

Tidak pernah membayangkan kuliah di luar negeri

Dari Januari hingga Desember 2023, Rhafi mengikuti pembinaan terpusat Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Batch 3 di Bali untuk 50 anak dari 3 provinsi, yakni: Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Bali.

Kegiatan Rhafi di Bali meliputi kursus SAT, Bahasa Inggris, dan bimbingan proyek sosial ataupun menghadiri guest lecture.

"Januari hingga Juli 2024 saya ikut pembinaan pindah ke Jakarta, dan lebih fokus kepada kegiatan yang lebih ke pengembangan materi sains dan akademik," katanya lagi.

Baca juga: 8 Sekolah Kedinasan, Lulus Bisa Jadi CPNS hingga Biaya Pendidikan Gratis

Rhafi pun mulai melakukan apply ke beberapa perguruan tinggi di luar negeri pada November 2023 hingga awal 2024.

Pada Januari hingga Maret, ia mendapat enam LoA atau surat penerimaan dari universitas luar negeri.

"Sekitar bulan April dan Mei 2024 saya melakukan pengajuan pengajuan LoA (Letter of Acceptance) kepada PUSPRESNAS untuk mendapat LoS (Letter of Statement) beasiswa," jelas Rhafi.

Kemudian pada Juli 2024 akan diumumkan LoS beasiswa antara kedua kampus yang diajukan Rhafi yaitu University of British Columbia: Bach. of Science atau University of Sydney: Bach. Of Space Engineering.

Baca juga: Nadiem Batalkan Kenaikan UKT, BEM Unsoed: Bagaimana dengan IPI?

Kurangi negatif thingking

Rhafi mengaku bahwa keinginan untuk berkuliah di luar negeri tersebut di luar rencananya.

“Bisa dibilang dulu saya bukan tipe ambisius, jadi jarang mikir cita-cita. Tapi dulu beberapa kali terpikir jadi peneliti, dan enggak punya bayangan untuk kuliah di luar negeri," kata Rhafi.

“Malah dulu sempet skeptis juga kalau bakal lolos, apalagi pengumumannya enggak tentu waktu itu," tambah Rhafi.

Berkat hasil kerja kerasnya Rhafi juga bertemu dengan Prof. Yohanes Surya, Ph.D, salah satu mentor dalam beasiswa keluar negeri rersebut.

“Kalau kemarin Prof. Yohanes Suya, Ph.D berpesan jangan sia-siakan kesempatan, IPK nya 4.0 jangan ada yang 2, nanti menyusahkan adik-adik kelasnya," kata dia.

“Prinsip saya cukup kurangi nethink (negative thinking), kadang yang buat susah itu karena nethink yang berlebihan, yang padahal sebenarnya bisa dilalui dengan lancar,” tutup Rhafi.

Daftar universitas luar negeri

Berikut daftar universitas luar negeri yang menerima Rhafi:

  1. University of British Columbia: Bach. of Science
  2. Wanginen University and Research: Bach. Soil, Water, and Atmosphere
  3. University of Sydney: Bach. Of Space Engineering
  4. University of Western Australia: Bach. Mining Engineering
  5. Curtin University: Bach. Mining Engineering
  6. University of New South Wales: Bach. Mining Engineering

Baca juga: Biaya Kuliah di Binus Tahun Ajaran 2023/2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

Regional
Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Regional
Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Regional
Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Regional
Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Bos Distro "Anti Mahal" Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Regional
Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Regional
Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Regional
Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com