Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lelah Tinggikan Rumah Berulang Kali, Warga Tambaklorok Senang Tanggul Rob Sepanjang 3,6 Km Dibangun

Kompas.com - 20/06/2024, 06:10 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Tambaklorok mengaku jenuh harus meninggikan fondasi rumah setiap beberapa tahun sekali lantaran banjir rob yang melanda semakin tinggi menenggelamkan jalan dan permukiman.

"Kemarin-kemarin itu setiap hari pedandangan truk muatan bolak-balik jalan kampung sini nganter tanah buat nguruk rumah yang kena rob, buat ninggiin rumah. Saya sendiri udah lima kali ninggiin rumah, terakhir 2019 kemarin," tutur Ketua RW 16 Tambakrejo, Slamet Riyadi, saat diwawancarai, Rabu (19/6/2024).

Hal serupa dialami Romdhon, warga RT 03 RW 15 yang sudah bekerja sebagai nelayan selama 45 tahun. Sepanjang puluhan tahun terakhir, dia dan keluarganya merasakan banjir rob mulai dari setinggi mata kaki hingga lutut orang dewasa.

Baca juga: Diklaim Tahan 30 Tahun, Tanggul Tambaklorok Semarang Dibuat seperti Muara Karang Jakarta

Tak jarang Romdhom menggadaikan surat tanahnya sebagai jaminan untuk dapat mengakses pinjaman. Lalu, uang yang didapat digunakan untuk merenovasi atau meninggikan rumahnya yang kian tenggelam direndam rob.

"Mulai 1994 itu ada air pasang (rob) masuk permukiman, 1995 saya mulai ninggikan rumah, sampai sekarang udah lima kali lebih ninggikan rumah, harus cari pinjaman sana-sini pakai jaminan surat tanah," ungkap Romdhon.

Pantauan Kompas.com, jalanan di gang kampung Tambakrejo masih terkena sedikit rembesan rob dari laut. Namun, kondisi itu disebut jauh lebih baik dari sebelum adanya tanggul di kawasan tersebut.

Tak hanya itu, kendaraan bermotor milik warga setempat berisiko rusak berkarat karena sering kali harus menerjang air rob dari laut.

"Dulu secara ekonomi kami harus berpikir untuk berlomba meninggikan rumah. Sekarang dampak rob itu bisa ditandai kalau lihat motor karatan itu pasti punya orang sini orang pantura," imbuh Slamet.

Oleh karena itu, mereka merasa sangat senang dan aman dengan dibangunnya tanggul besar setinggi 2-3 meter. Proyek PUPR itu kokoh berdiri mengelilingi 3,6 kilometer Kasawan Tambaklorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Tanggul Rob Tambaklorok Semarang, Si Penyelamat Ekonomi Warga yang Masih Perlu Diperkuat

Bahkan, dalam kunjungan kerja, Presiden Joko Widodo menyebut tanggul tersebut mampu menahan rob di kawasan tersebut paling tidak 30 tahun.

Alhasil, kini 2.250 rumah warga tidak perlu diurug tanah dan ditinggikan untuk mencegah genangan rob masuk rumah. Mereka sangat diuntungkan secara ekonomi karena untuk meninggikan fondasi rumah memakan biaya puluhan juta rupiah.

"Sehingga, awal 2023 dibangun tanggul rob tahap 2 di timur wilayah kami. Alhamdulillah kami sangat bersyukur dan berharap semoga wilayah aman," kata Slamet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

13 Anggota Jaringan Narkoba Lintas Provinsi Ditangkap, Puluhan Kilo Sabu dan Ganja Disita

Regional
Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Raih Penghargaan dari PBB untuk Penanganan Stunting, Mbak Ita Banjir Pujian dari Berbagai Pihak

Regional
Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Pemkot Semarang Raih Penghargaan Daerah Terinovasi dalam Pembangunan Keluarga 2024

Regional
Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Misteri Kematian Santriwati di Lombok Barat, Merengek Minta Pulang Sebelum Meninggal

Regional
Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Bertemu Nikson Nababan, Warga Karo Ungkapkan Kekagumannya

Regional
Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Danau Beko di Tegal: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus 5 Kali Hari Ini, Waspada Abu Vulkanik

Regional
Angka Perceraian Naik karena Hubungan 'Toxic', Didominasi Pasangan Muda

Angka Perceraian Naik karena Hubungan "Toxic", Didominasi Pasangan Muda

Regional
Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Kepala BKKBN: Keluarga Indonesia Tetap Bahagia meski Sedikit Miskin

Regional
Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Bareskrim Periksa Mantan Gubernur Riau Terkait Dugaan Korupsi

Regional
Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Pemeran Pria Dalam Foto Syur Selebgram Ambon Ternyata Oknum Brimob

Regional
Bos Distro 'Anti Mahal' Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Bos Distro "Anti Mahal" Palembang Pembunuh Penagih Utang Ditangkap di Padang

Regional
Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Nikson Nababan: Saya Enggak Kasih Uang Satu Rupiah Pun ke Masyarakat

Regional
Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Janji Bisa Loloskan Seleksi Polri, Brimob Gadungan Buat Warga Palembang Rugi Rp 345 Juta

Regional
Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Capaian ISPS 99 Persen, Mbak Ita Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana dari BKKBN

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com