Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sederet Fakta Teror Penembakan 3 Pria di Surabaya, Terobsesi "Game Online" Berujung Penjara

Kompas.com - 30/05/2024, 12:58 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

Penembakan juga menyasar sopir angkutan barang, pengendara di Jalan Tol Sidoarjo-Surabaya dan tukang sampah.

Korban ada yang mengalami lima luka di bagiah wajah, satu luka di pelipis kiri dan luka di bagian pinggang kanan.

Ketiganya dijerat dengan Pasal 170 KUHP subsider Pasal 351 ayat 1 KUHP jo 55 KUHP dan atau Pasal 1 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951. Ketiganya terancam hukuman pidana maksimal 20 tahun penjara.

3. Tembak pakai airsoft gun

Baca juga: 2 Mahasiswa Pelaku Penembakan di Tol Surabaya Dikeluarkan dari Kampus

Polisi menyitalima senjata airsoft gun yang digunakan tiga tersangka menembak di wilayah Surabaya.

Selain lima pucuk senjata airsoft gun, juga ditemukan lima buah gas isi ulang, dua tabung gas isi ulang senjata airsoft gun, satu kotak peluru plastik, dan dua bungkus peluru plastik.

"Kami juga sita mobil Toyota warna hitam bernopol N 999 BL yang digunakan pelaku saat beraksi," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto kepada wartawan, Senin (27/5/2024).

Tersangka NBL mengaku mendapatkan senjata airsoft gun itu dari membeli di marketplace seharga Rp 5 juta.

Tersangka JLK mengaku membeli senjata airsoft gun dengan tukar tambah lampu mobil.

"Sementara pelaku di bawah umur mengaku membeli dari tersangka NBL namun belum dibayar," ujarnya.

4. Terobsesi dari game online

Ketiga tersangka mengaku melakukan aksi penembakan ini karena iseng dan terobsesi aksi karakter pada game online.

"Pelaku mengaku iseng dan terobsesi permainan pada game online," kata kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jatim Kombes Totok Suharyanto kepada wartawan, Senin (27/5/2024).

Karena aksinya, empat orang yang tidak dikenal oleh pelaku mengalami luka akibat tembakan peluru karet senjata airsoft gun yang digunakan.

5. 2 tersangka berstatus mahasiswa

Baca juga: Terobsesi Game Online, Motif Pelaku Penembakan di Surabaya

NBL dan JLK berstatus mahasiswa Universitas Ciputra (UC) Surabaya.

Namun atas kejadian ini, keduanya sudah dikeluarkan dari kampus tersebut.

Perwakilan Humas UC Surabaya, Erlita Tantri membenarkan, kedua tersangka penembakan dengan airsoft gun, yakni NBL (20) dan JLK (19), merupakan mahasiswa kampus tersebut.

"Mahasiswa inisial NBL dan JLK yang sedang ditangani oleh pihak kepolisian, keduanya mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya," kata Erlita.

Saat ini, bagian komisi etik UC juga telah membahas dua mahasiswa tersebut. Akhirnya, mereka menetapkan para mahasiswa itu dikeluarkan dari kampus.

"Bentuk sanksi berat yang diberikan kepada kedua mahasiswa tersebut adalah pemberhentian secara tidak hormat dari status sebagai mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Leuwi Jurig di Garut: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Regional
Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Wujudkan Keluarga Berkualitas, Pemkot Semarang Libatkan PKK Implementasikan Gerakan Kembali ke Meja Makan

Regional
Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Oknum Polisi di Kendal Diduga Gelapkan Mobil Rental

Regional
Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Disdikbud Jateng Akui Temuan 25 Piagam Palsu di PPDB 2024

Regional
Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Beredar Foto Syur Selebgram Ambon, Polisi: Kita Sedang Dalami

Regional
Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Diduga Pakai Piagam Palsu, 25 Calon Siswa di SMAN 3 Semarang Terancam Tereliminasi

Regional
Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Minyakita Langka di Polewali Mandar, Pedagang Beralih ke Minyak Premium

Regional
Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Jelang MXGP di Selaparang, Para Pebalap Diarak Naik Sepeda Onthel dan Praje

Regional
Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Kadisdik Kota Sorong Jadi Tersangka Korupsi Dana Covid Rp 2,3 Miliar

Regional
Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Pj Gubernur Sulsel Apresiasi Kolaborasi TNI dan Pemda dalam Tingkatkan Ketahanan Pangan di Pinrang

Regional
Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Kronologi Penemuan Potongan Kaki Manusia Mengambang di Pantai Semarang

Regional
Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Polisi Periksa Bupati Lampung Tengah Terkait Kasus Dugaan Penipuan

Regional
Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Video Viral Sopir Mobil Acungkan Pisau di Sragen, Polisi: Mabuk dan Marah Disalip Bus

Regional
Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Pemkot Solo Keluarkan Surat Cuti di Luar Tanggungan Negara Agus Irawan yang Maju Pilkada Boyolali 2024

Regional
Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Ditembak Polisi, Kaki Pembunuh Sopir Taksi Online di Jambi Diamputasi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com