SOLO, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah, mengimbau pedagang untuk tidak mendatangkan sapi dari luar daerah menjelang Hari Raya Idul Adha.
Hal ini sebagai langkah antisipasi supaya sapi yang diperjualbelikan di Solo bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).
"Kita mengimbau para pedagang untuk tidak mendatangkan ternak pada daerah yang masih ada serangan PMK. Harapan kami tidak memasukkan ternak dari daerah-daerah tersebut," kata Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Peternakan (Dispangtan) Kota Solo, Eko Nugroho Isbandijarso kepada Kompas.com di Solo, Jawa Tengah, Jumat (3/5/2024).
Baca juga: 11 Ekor Sapi di Klaten Terjangkit PMK, Tersebar di 4 Kecamatan
Eko juga mengatakan, pihaknya membentuk tim untuk melakukan pengawasan di tempat penampungan hewan kurban. Tim ini akan terjun ke lapangan mulai H-3 Idul Adha, hari H Idul Adha dan hari tasyrik.
"Tim keliling di masing-masing di seluruh kelurahan. Di tempat-tempat penampungan hewan kurban pasti kita cek. Sebelum pelaksanaan hari H ada penjual atau penampungan hewan kurban selalu kita cek untuk kesehatan hewannya," ungkap dia.
Dia menambahkan, pengecekan tidak hanya untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan kurban. Tetapi umur hewan kurban yang disembelih pada Idul Adha juga menjadi perhatian.
"Umurkan (hewan kurban) juga harus minimal sudah powel (layak disembelih)," kata Eko.
Disinggung terkait lokasi penjualan hewan kurban di Solo, kata Eko, sejauh ini belum ada. Eko menyampaikan, penjualan hewan kurban dapat ditemukan di Solo menjelang Idul Adha.
"Sementara belum ada. Biasanya ada laporan. Selain laporan kita juga keliling di masing-masing kecamatan mana-mana penampungan penjualan hewan kurban," jelas Eko.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.